Sukadana (Antara Kalbar) - Terungkap sebuah nama berinisial HS kelahian Jakarta tahun 1981 mengontrak di Jalan Sepakat Desa Sutera Kecamatan Sukadana, diduga sebagai pimpinan atau "bupati" kelompok eks Gafatar di Kayong Utara. 

Kepastian HS diduga sebagai bupati diperoleh dari salah satu anggotanya berinisial FM asal Jogja yang mengontrak di Jalan Tanah Merah Desa Sutera Kecamatan Sukadana.

Kesan istimewa yang dimiliki HS ini memang terkesan seperti seorang kepala, karena menurut FM, HS memiliki wewenang untuk mengatur logistik, koordinasi antar-koordinator (camat) seperti JK, HD, Sf, AS hingga keistimewaan yang melekat kepada HS berupa fasilitas dan pengawal yang berbadan tegap dan berwajah sangar.

Fasilitas yang dimiliki HS selain rumah permanen di tengah kota, rumah dilengkapi dengan ruangan berpendingin udara ditambah lagi satu unit mobil Innova.

HS tinggal di rumah tersebut bersama istri dan 5 anaknya serta 1 orang pengawal.

"Saya beda dengan dia (HS) ibarat di kelas saya ini murid, mereka dewan guru dan kepala sekolah," kata FM.

Fahmi yang mengaku pernah mengenyam pendidikan di Universitas Sunan Kalijaga ini juga menyebutkan, HS juga memiliki kewenangan mengatur apa-apa yang boleh dibeli dan dibayar serta mendistribusikan logistik dan sayur mayur ke lokasi-lokasi yang telah ditentukan.

Saat ini, HS bersama keluarga, pengawal bersama FM, telah dievakuasi oleh masyarakat dengan pengawalan aparat kepolisian dan polisi pamong praja, bergabung dengan anggota eks Gafatar dari Dusun Segua Desa Pampang Harapan dan Dusun Sawah Desa Sedahan Jaya.  (Doel Wibowo/N005)

Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016