Sukadana (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kayong Utara, memasuki tahun 2016 hingga 19 Januari, tercatat 2 kasus Demam Berdarah Dengue, yang menandakan demam berdarah di Kayong Utara cukup rendah.

Kepala Bidang P2PL, Rina Widayati, Kamis mengatakan, rendahnya kasus DBD di Kayong Utara disebabkan makin meningkatnya kesadaran hidup sehat oleh masyarakat, yang dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, upaya prefentif rutin dilakukan.

"Ada dua kasus saja, semoga tidak meningkat dan cenderung menurun," kata Rina Widayati.

Dua pasien DBD tersebut satu berasal dari Rantau Panjang Kecamatan Simpang Hilir dengan kondisi terakhir sudah sembuh, sementara satu lagi kasus berasal dari Sukadana dan sudah di rujuk ke RSUD Agoes Djam Ketapang.

"Kemungkinan pasien tertular DBD bukan dari daerah asal, melainkan dari Pontianak dan Ketapang, karena sebelumnya mereka baru berpergian dari luar Kayong Utara," kata Rina Widayati.

Upaya preventif yang dilakukan dalam upaya pencegahan munculnya penyakit DBD, selain sering dilakukannya sosialisasi baik melalui kades di puskesmas, PKK maupun kelompok masyarakat lainnya.

Rina Widayati juga menambahkan, dengan maksimalnya upaya prefentif melalui sosilisasi, upaya lain yang memasuki musim hujan, tren peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) biasanya mengalami lonjakan, untuk di Kayong Utara sejak tahun 2016 baru tercatat 2 kasus DBD.

Upaya aksi yang juga sudah dilakukan sebagai pendukung upaya sosialisasi adalah dengan gerakan pembasmian sarang nyamuk (PSN) dan 3 M plus.

"Kita juga sarankan untuk tidur dengan kelambu serta penggunaan lotion anti nyamuk," imbuhnya.
(Doel Wibowo/N005)

Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016