Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengatakan hasil penelitian awal oleh Oasen, perusahaan air minum dari Belanda menyatakan air Sungai Jawi layak menjadi sumber baku Perusahaan Daerah Air Minum.
Dengan begitu, Sungai Jawi bisa menjadi alternatif sumber air baku saat Sungai Kapuas terinterusi air laut.
"Oasen melakukan penelitian terhadap Sungai Jawi sepanjang enam kilometer terkait kelayakan air Sungai Jawi sebagai sumber air baku PDAM saat musim kemarau," kata Sutarmidji di Pontianak, Sabtu.
Dari penelitian berbagai aspek yang dilakukan Oasen, hasilnya Sungai Jawi bisa menjadi sumber air baku dengan kemampuan produksi sebanyak 60 hingga 100 liter per detik.
Jumlah itu mampu menyuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat untuk beberapa hari, katanya.
Menurut Sutarmidji, penelitian yang dilakukan tersebut merupakan penelitian awal dan Oasen akan membantu Pemkot untuk melakukan penelitian lanjutan.
Penelitian itu baru dilakukan sepanjang enam kilometer, sedangkan Sungai Jawi hingga ke Sungai Kakap panjangnya sekitar 20 kilometer.
"Apabila Sungai Jawi sepanjang 20 kilometer dilakukan normalisasi, dibuat pintu air sejumlah empat titik dan limbah yang berasal dari rumah tangga ke Sungai Jawi dikurangi, saya yakin PDAM sangat layak untuk mengolah air Sungai Jawi sebagai air baku pada musim kemarau. Kami juga akan sampaikan hasil penelitian ini ke Kementerian PU," ujarnya.
Sutarmidji berharap Gubernur Kalbar bisa mengusulkan sebuah waduk air dari sejumlah waduk yang diprogramkan oleh pemerintah pusat.
Oasen sudah beberapa kali melakukan penelitian di Pontianak, dan dari penelitian itu, wilayah yang layak dibangun waduk adalah daerah Punggur dimana struktur tanahnya adalah tanah liat.
"Airnya masih terjaga kebersihannya dan dilindungi pohon-pohon sehingga airnya masih jernih," katanya.
Sutarmidji menambahkan sudah semestinya ruang terbuka hijau dibangun waduk terutama di lokasi batas kota, apalagi jarak Kabupaten Kubu Raya dengan Kota Pontianak hanya empat kilometer saja.
Sementara itu, Director Customers and Overseas Oasen Jeroen Schmaal mengatakan, pihaknya diminta Pemkot Pontianak untuk melakukan kajian di Sungai Jawi dengan tujuan untuk meneliti kelayakan apakah sungai tersebut bisa dijadikan sebagai air baku PDAM ketika musim kemarau atau saat terjadi intrusi air laut.
Oasen, menurut dia, sudah mengutus dua orang ahli yakni Sverre dan Michael dari Wageningen University untuk melakukan penelitian terkait kelayakan Sungai Jawi sebagai air baku selama empat bulan.
"Hasilnya, Sungai Jawi dapat digunakan sebagai sumber air baku tetapi memerlukan upaya yang besar untuk mewujudkan itu, adapun langkah yang harus dilakukan adalah penggalian dan menempatkan bendungan di sungai," ujarnya.
Menurut dia, butuh waktu dua hingga tiga tahun, termasuk penelitian kualitatif, kuantitatif, penggalian, tender dan lain sebagainya untuk menjadikan air Sungai Jawi sebagai bahan baku PDAM.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016