Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Bina Marga, SDA, dan ESDM telah menyiapkan anggaran sebesar Rp75,8 miliar dari APBD 2016 untuk peningkatan jalan dan jembatan di kota itu.
"Anggaran ini digunakan untuk peningkatan jalan dan jembatan yang ada di Kota Singkawang, seperti di Kecamatan Selatan, Utara dan Barat," kata Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM Singkawang, Iskandar Zulkarnaen.
Pihaknya melihat jika jalan-jalan itu sudah kelihatan semerawut. "Sehingga kita menginginkan jalan-jalan yang ada di Singkawang, lebar," ujarnya.
Disamping itu, pihaknya juga akan melakukan pembangunan infrastruktur jalan yang berada di daerah pinggiran.
Menurut dia, pekerjaan proyek ini harus melewati proses tender atau lelang. Dan rencananya, proses tender atau lelang itu akan pihaknya lakukan pada bulan April 2016.
"Sekarang ini, kita sedang mempersiapkan persyaratan administrasinya," tuturnya.
Disamping menyiapkan anggaran itu, pihaknya juga akan menyiapkan anggaran UPT pemeliharaan alat sebesar Rp70.000.000.
Di dalam konteks membangun, Zulkarnaen mengharapkan partisipasi dari masyarakat. "Kita inikan sama-sama berniat untuk membangun Kota Singkawang. Sehingga dari unsur elemen masyarakat diminta untuk berpartisipasilah dalam pembangunan kita ini," pintanya.
Jangan sampai ada istilah "Negative Thinking" kepada pemerintah. "Itu yang tidak kita inginkan. Jangan sampai ada bahasa seperti itulah," ungkapnya.
Justru pihaknya menginginkan masyarakat berperan serta dalam proses pembangunan. Masyarakat tidak perlu memberikan sumbangsih dalam bentuk materil. Tapi sumbangsih dengan pola pikir.
"Masyarakat jangan hanya berpikir sesaat, tapi berpikirlah dengan pola investasi. Pola pikir ini yang harus kita ubah," ungkapnya.
Dia melanjutkan, jangan sampai ada masyarakat berpikir minta ganti rugi sehingga menghambat pembangunan.
"Contoh satu kasus di Jalan Firdaus 3, dimana akses jalan ini sebenarnya lurus dan sudah seharusnya dijadikan jalan protokol dua jalur. Dikarenakan masyarakatnya tidak kooperatif, akhirnya pembangunan jalan inipun terbengkalai," jelasnya.
Padahal, lanjutnya, Pemkot Singkawang sudah berusaha untuk menyiapkan jembatan lingkar barang menuju ke laut untuk menyambut moda transportasi dari orang-orang jalan lingkar (nasional).
Apabila pembangunan ini jadi, seharusnya nilai tanah di jalan Firdaus 3 itu, ditafsirkan beberapa tahun kedepan bisa melambung tinggi.
"Dikarenakan terbengkalai, tanah di situ pun tidak ada nilai jual, dan uangnya pun sudah dikembalikan ke negara," ujarnya.
Untuk itu, dia mengingatkan agar masyarakat membuka diri. Jangan terpengaruh dengan orang-orang yang punya kepentingan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Anggaran ini digunakan untuk peningkatan jalan dan jembatan yang ada di Kota Singkawang, seperti di Kecamatan Selatan, Utara dan Barat," kata Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM Singkawang, Iskandar Zulkarnaen.
Pihaknya melihat jika jalan-jalan itu sudah kelihatan semerawut. "Sehingga kita menginginkan jalan-jalan yang ada di Singkawang, lebar," ujarnya.
Disamping itu, pihaknya juga akan melakukan pembangunan infrastruktur jalan yang berada di daerah pinggiran.
Menurut dia, pekerjaan proyek ini harus melewati proses tender atau lelang. Dan rencananya, proses tender atau lelang itu akan pihaknya lakukan pada bulan April 2016.
"Sekarang ini, kita sedang mempersiapkan persyaratan administrasinya," tuturnya.
Disamping menyiapkan anggaran itu, pihaknya juga akan menyiapkan anggaran UPT pemeliharaan alat sebesar Rp70.000.000.
Di dalam konteks membangun, Zulkarnaen mengharapkan partisipasi dari masyarakat. "Kita inikan sama-sama berniat untuk membangun Kota Singkawang. Sehingga dari unsur elemen masyarakat diminta untuk berpartisipasilah dalam pembangunan kita ini," pintanya.
Jangan sampai ada istilah "Negative Thinking" kepada pemerintah. "Itu yang tidak kita inginkan. Jangan sampai ada bahasa seperti itulah," ungkapnya.
Justru pihaknya menginginkan masyarakat berperan serta dalam proses pembangunan. Masyarakat tidak perlu memberikan sumbangsih dalam bentuk materil. Tapi sumbangsih dengan pola pikir.
"Masyarakat jangan hanya berpikir sesaat, tapi berpikirlah dengan pola investasi. Pola pikir ini yang harus kita ubah," ungkapnya.
Dia melanjutkan, jangan sampai ada masyarakat berpikir minta ganti rugi sehingga menghambat pembangunan.
"Contoh satu kasus di Jalan Firdaus 3, dimana akses jalan ini sebenarnya lurus dan sudah seharusnya dijadikan jalan protokol dua jalur. Dikarenakan masyarakatnya tidak kooperatif, akhirnya pembangunan jalan inipun terbengkalai," jelasnya.
Padahal, lanjutnya, Pemkot Singkawang sudah berusaha untuk menyiapkan jembatan lingkar barang menuju ke laut untuk menyambut moda transportasi dari orang-orang jalan lingkar (nasional).
Apabila pembangunan ini jadi, seharusnya nilai tanah di jalan Firdaus 3 itu, ditafsirkan beberapa tahun kedepan bisa melambung tinggi.
"Dikarenakan terbengkalai, tanah di situ pun tidak ada nilai jual, dan uangnya pun sudah dikembalikan ke negara," ujarnya.
Untuk itu, dia mengingatkan agar masyarakat membuka diri. Jangan terpengaruh dengan orang-orang yang punya kepentingan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016