Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Walau tak setenar penyakit DBD, diabetes kini ikut menjadi ancaman bagi masyarakat di kabupaten Melawi. Penyakit yang bisa menyebabkan kematian inipun trennya terus meningkat seiring dengan pola hidup yang tak sehat.
    Kepala Puskesmas Nanga Pinoh Sien Setiawan mengungkapkan pasien diabetes sangat banyak di Melawi, terutama di wilayah kota Pinoh.
    "Penjualan obat-obatan diabetes di apotek laris manis. Hampir sama larisnya dengan obat darah tinggi," ujarnya saat dihubungi di Nanga Pinoh.
    Dikatakan Sien, penyakit diabetes tak cuma menyerang masyarakat kalangan mampu, tapi sudah menyebar pada seluruh status sosial.
    "Tak hanya mereka yang berdiam di dalam kota Nanga Pinoh atau kota kecamatan, tapi juga hingga ke pelosok desa," ungkapnya.
    Menurut Sien, cukup banyak penyebab diabetes. Mulai dari faktor keturunan, pola makan, terlalu sering mengkonsumsi yang manis-manis, seperti gula, serta pola hidup sampai kurangnya aktivitas tubuh dan tak pernah berolahraga.
    "Kemajuan suatu daerah juga ikut berpengaruh, termasuk perkembangan teknologi yang mempengaruhi pola hidup masyarakat. Kini bahkan juga telah ditemukan kasus diabetes pada anak-anak karena suka makan dan minum yang menggunakan bahan kimia pemanis buatan," jelasnya.
    Sementara  itu, Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Melawi, Arif Santoso mengungkapkan, penyakit diabetes di Melawi jarang termonitor mengingat ini adalah penyakit tidak menular.
    Kendati demikian, ia mengakui bahwa tren penyakit diabetes terus mengalami peningkatan. Apalagi di daerah-daerah yang telah maju dan berkembang seperti Nanga Pinoh
    "Untuk jumlah kasusnya kita tak mengetahui persis datanya. Tapi dari pantauan kita, sejauh ini kasus diabetes terus mengalami peningkatan," katanya.

Pewarta: Susila

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016