Pontianak (Antara Kalbar) - Kesbangpolinmas Singkawang mengimbau kepada masyarakat di kota itu untuk tidak membawa isu SARA pada saat pesta demokrasi maupun dalam kehidupan sehari-hari.

"Saya imbau untuk tidak membawa isu SARA baik dalam Pilkada maupun dalam kehidupan sehari-hari," kata Kepala Kesbangpolinmas Singkawang, Ahyadi, Kamis.

Kesbangpolinmas sendiri, kata Ahyadi, sudah sering melakukan kegiatan-kegiatan guna mengantisipasi isu suku, agama, rass dan antargolongan atau SARA dengan bekerja sama dengan aparat keamanan, penegak hukum, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Tujuannya, apabila terjadi suatu gesekan yang dapat menimbulkan isu SARA, maka akan segera teratasi sehingga ini tidak semakin berkembang di tengah-tengah masyarakat.

"Intinya, kita terus lakukan komunikasi dan saling komitmen untuk menjaga Singkawang yang multi etnis ini agar menjadi sesuatu kekuatan bukan sebagai pemecah belah," tuturya.

Ditempat yang sama, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Singkawang, Baharuddin sebelumnya mengatakan, toleransi antarumat Kota Singkawang merupakan multikultural.

"Di Singkawang jumlah umat berimbang baik, Islam, Buddha dan agama lainnya. Dan Alhamdulillah, masyarakat Kota Singkawang turut mendukung rasa toleransi, solidaritas dan saling melindungi," ujarnya.

Dia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Kota Singkawang, yang turut berpartisipasi saling toleransi antar umat beragama sehingga Singkawang mendapat predikat ketiga nasional toleransinya.

Sementara Wali Kota Singkawang, Awang Ishak menambahkan, kalau memang ada permasalahan di kota itu, diharapkan untuk tidak tidak dibesar-besarkan. Namun, apabila ada yang baik maka itu perlu dibesar-besarkan.

"Untuk itu saya mengajak semua warga, khususnya para kandidat yang akan bertarung dalam pilwako nanti untuk bisa mengajarkan pendidikan politik yang sehat kepada masyarakat dan tidak menghalalkan segala cara untuk menang," tuturnya. ***2***



(U.KR-RDO/E001)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016