Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau kesiapan Bandara Singkawang di Kota Singkawang, Kalimantan Barat jelang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kami memastikan kesiapan fasilitas bandara baik dari sisi darat dan udara, fasilitas keamanan dan keselamatan penerbangan, serta fasilitas peralatan mekanikal dan elektrikal,” kata Menhub Budi dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Budi melakukan peninjauan kesiapan bandara tersebut di Kelurahan Pangmilang, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Senin. Bandara tersebut rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Rabu depan (20/3).
Menhub berharap Bandara Singkawang yang dibangun untuk mendukung konektivitas di Kalimantan Barat.
“Bandar Udara Singkawang, merupakan bandara baru yang berada di Kota Singkawang, dibangun untuk meningkatkan konektivitas, potensi pariwisata, pertumbuhan ekonomi, peluang usaha, serta akan membuka peluang kerja di Kalimantan Barat khususnya di Singkawang," tutur Budi.
Budi menerangkan Bandara Singkawang dibangun melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dari para pengusaha lokal Singkawang. Sedikitnya, ada delapan pengusaha lokal yang berinvestasi pada pembangunan bandara Singkawang.
Bandara Singkawang dibangun mulai 2019 sampai dengan 2023 dan ditargetkan beroperasi pada April 2024. Bandara ini memiliki landas pacu sepanjang 1400 m x 30 m, taxiway 200 m x 18 m, apron 100 m x 50 m, dan terminal kargo seluas 312 meter persegi yang dibangun menggunakan APBN
Sementara, gedung terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi dan perpanjangan runway menjadi 2.000 meter dibangun menggunakan dana CSR. Dengan runway sepanjang 2.000 meter, Bandara Singkawang dapat didarati pesawat Airbus A320.
Turut hadir pada peninjauan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, Direktur Bandara Lukman F. Laisa, Anggota Wantimpres Gandhi Sulistyanto, dan salah satu pengusaha lokal donatur Bandara Singkawang Pui Sudarto.