Pontianak (Antara Kalbar) - Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Agung Risdhianto mengharapkan Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat (DAD Kalbar) tetap selalu mengedepankan kebersamaan, kekerabatan dan kekeluargaan dengan elemen masyarakat lain.
"Untuk itu, mari kita sinergikan segenap daya dan potensi kemampuan yang kita miliki dengan membangun kebersamaan dan kesepahaman serta silaturahim antara seluruh elemen masyarakat," katanya di Pontianak, Senin.
Menurutnya, kebersamaan dan kesepahaman sangat bermanfaat bagi upaya pembangunan daerahagar maju, semakin baik dan semakin berkualitas guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dia menambahkan, Gawai Dayak merupakan warisan budaya nenek moyang masyarakat Dayak yang kini masih terus dilestarikan.
Gawai Dayak adalah sebuah bentuk acara rasa syukur kepada sang pencipta yang masyarakat dayak rasakan.
Terkait hal itu, dirinya menyambut baik adanya Pekan Gawai Dayak yang dilangsungkan sejak Sabtu kemarin.
Pada PDG tersebut, Agung mendapatkan penghormatan (diamasi) pada upacara adat Mamandung oleh subsuku Dayak Taman Kapuas Hulu saat Pekan Gawai Dayak XXXI tahun 2016 di Rumah Adat Radakng Jalan Sutan Syahrir Pontianak.
"Dalam pelaksanaan Gawai Dayak ini, ada sebuah ritual wajib masyarakat adat Dayak yang disebut ngampar bide yang berarti bepinta (meminta) bepadah (memberitahu) kepada Jubata (Tuhan YME), agar acara yang dilaksanakan dapat berjalan lancar," katanya.
Selain acara inti juga ditampilkan berbagai bentuk budaya tradisional berupa upacara adat, permainan, dan kerajinan.
(U.KR-RDO/A013)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Untuk itu, mari kita sinergikan segenap daya dan potensi kemampuan yang kita miliki dengan membangun kebersamaan dan kesepahaman serta silaturahim antara seluruh elemen masyarakat," katanya di Pontianak, Senin.
Menurutnya, kebersamaan dan kesepahaman sangat bermanfaat bagi upaya pembangunan daerahagar maju, semakin baik dan semakin berkualitas guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dia menambahkan, Gawai Dayak merupakan warisan budaya nenek moyang masyarakat Dayak yang kini masih terus dilestarikan.
Gawai Dayak adalah sebuah bentuk acara rasa syukur kepada sang pencipta yang masyarakat dayak rasakan.
Terkait hal itu, dirinya menyambut baik adanya Pekan Gawai Dayak yang dilangsungkan sejak Sabtu kemarin.
Pada PDG tersebut, Agung mendapatkan penghormatan (diamasi) pada upacara adat Mamandung oleh subsuku Dayak Taman Kapuas Hulu saat Pekan Gawai Dayak XXXI tahun 2016 di Rumah Adat Radakng Jalan Sutan Syahrir Pontianak.
"Dalam pelaksanaan Gawai Dayak ini, ada sebuah ritual wajib masyarakat adat Dayak yang disebut ngampar bide yang berarti bepinta (meminta) bepadah (memberitahu) kepada Jubata (Tuhan YME), agar acara yang dilaksanakan dapat berjalan lancar," katanya.
Selain acara inti juga ditampilkan berbagai bentuk budaya tradisional berupa upacara adat, permainan, dan kerajinan.
(U.KR-RDO/A013)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016