Pontianak (Antara Kalbar) - Sejumlah perkembangan dan informasi di bidang ekonomi baik dalam dan luar negeri akan mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan hari ini, Rabu, yang diperkirakan bakal fluktuatif.
·  
IHSG sendiri pada Selasa (24/5) ditutup melemah 0,69 persen ke posisi 4.710,79 dari penutupan Senin (23/5) pada level 4.743,66. Rata-rata nilai transaksi harian pada hari kemarin menunjukkan penurunan 0,26 persen dibandingkan hari sebelumnya, yakni menjadi Rp5,70 triliun dari Rp5,71 triliun. Sementara itu, investor asing mencatatkan net buying sebesar Rp51,48 miliar.
  
Dari dalam negeri, lembaga pemeringkat, Fitch, mempertahankan peringkat Indonesia di level investment grade. Fitch menilai Indonesia masuk sebagai layak investasi karena beban utang pemerintah yang dinilai rendah yakni 26,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kemudian, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tahun ini diperkirakan mencapai 5,1 persen, dan risiko kepada sektor perbankan yang terbatas.
   
Bank Indonesia juga akan kembali melakukan penyesuaian aturan Loan to Value (LTV). Rencana ini dilakukan karena melihat pertumbuhan penyaluran kredit di awal tahun yang masih belum optimal. Kendati melakukan penyesuaian, namun BI akan tetap menjaga kualitas penyaluran kredit agar tetap baik.
   
Selain itu, Bank Indonesia mencatat hingga minggu ketiga Mei inflasi sebesar 0,1 persen. Kenaikan harga selama Mei ini terjadi akibat lonjakan permintaan pada bahan-bahan pokok menjelang puasa sehingga mendorong laju Indeks Harga Konsumen (IHK).
   
Sementara di perusahaan, Medco Energy International Tbk (MEDC) akan menerbitkan saham baru sebanyak 3,04 miliar lembar. Sebanyak 70 persen dari dana yang diperoleh dari HMETD I ini akan digunakan untuk pembayaran sebagian dan/atau seluruh utang yang akan jatuh tempo. Sisanya sekitar 30 persen akan digunakan untuk belanja modal yang timbul dari akuisisi aset di masa datang.
   
Sedangkan Sarana Menara Nusantara (TOWR) menargetkan perolehan dana Rp4,18 triliun dari private placement. Dana tersebut akan digunakan untuk menyuntik modal anak usaha perseroan, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).
   
Perusahaan telekomunikasi, PT Telkom (TLKM) bekerjasama dengan PT Industri Kereta Api untuk aplikasi "Enterprise Resource Plan" (ERP), atau perencanaan sumber daya perusahaan untuk meningkatkan kapasitas INKA menjadi perusahaan dengan daya saing global. Sinergi antara kedua BUMN ini akan lebih mengoptimalkan kinerja perseroan sekaligus menjadi model bagi pengembangan sinergi dengan sektor usaha BUMN.
  
Dari pasar global,  di Amerika Serikat, Wall Street menguat dengan indeks S&P 500 menguat 1,4 persen, Dow Jones Industrial Average menguat 1,2 persen, dan Nasdaq menguat sebesar 2 persen. Ini dipicu oleh data penjualan rumah yang menimbulkan spekulasi bahwa ekonomi AS siap untuk kenaikan suku bunga acuan.
   
Kalangan analis menyatakan bahwa data perumahan cukup positif. Mengindikasikan seolah-olah pasar menyambut baik bahwa AS masih akan kuat dan The Fed dapat menaikkan suku bunga. Laporan yang dirilis kemarin menunjukkan penjualan rumah baru pada April naik ke tingkat tertinggi dalam lebih dari delapan tahun terakhir yakni mencapai 619.000.
   
Angka ini lebih tinggi dibandingkan Mei yakni 513.000 dan juga lebih tinggi dari perkiraan survei Bloomberg sebesar 523.000. Seiring dengan data penjualan rumah bulan April, investor akan fokus pada rilis data konsumen dan revisi PDB akhir pekan ini untuk tanda-tanda penguatan lebih lanjut.
   
Di Eropa, pertumbuhan ekonomi Jerman kuartal pertama tahun 2016 tumbuh tertinggi sejak 2 tahun lalu. Ekonomi Jerman pada kuartal I-2016 tumbuh 0,7 persen sejalan dengan estimasi. Pertumbuhan ekonomi Jerman kuartal pertama tahun 2016 didorong oleh lonjakan investasi terpicu pembangunan konstruksi akibat cuaca musim dingin.
   
Kegiatan pembangunan melonjak 2,3 persen pada awal tahun ini, menaikkan investasi modal sebesar 1,8 persen. Sedangkan konsumsi swasta naik 0,4 persen. Rekor rendah pengangguran di Jerman mendukung permintaan konsumen, sementara perusahaan yang mendapatkan manfaat dari pemulihan siklus di kawasan euro 19-negara didorong oleh stimulus Bank Sentral Eropa. Bundesbank telah menyatakan keyakinannya bahwa perekonomian negara dapat mempertahankan kekuatan, meskipun ekspansi akan sedikit melambat kuartal ini.
   
Perkembangan lainnya, keyakinan konsumen Zona Eropa naik untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Mei ke level tertinggi sejak Januari. Komisi Eropa menyatakan perkiraan keyakinan konsumen zona Eropa naik ke -7,0 poin dari -9,3 pada bulan April dan lebih tinggi dari perkiraan rata-rata ekonom -9,0. Indikator Keyakinan Konsumen mengukur tingkat optimisme konsumen tentang ekonomi. Survei ini dilakukan melalui telepon dan mencakup 23.000 rumah tangga di Kawasan Eropa. Jumlah rumah tangga sampel bervariasi di seluruh zona. Pertanyaan-pertanyaan fokus pada situasi ekonomi dan keuangan saat ini, tabungan serta perkembangan diharapkan mengenai: indeks harga konsumen, situasi ekonomi secara umum dan pembelian besar barang tahan lama.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016