Pontianak (Antara Kalbar) - Ratusan rumah di Semelagi Kecil, Kecamatan Singkawang Utara , terendam banjir dengan ketinggian permukaan air satu meter.

Warga yang menjadi korban banjir pun terpaksa mengamankan harta bendanya ke rumah sanak keluarganya. Sayangnya, sampai hari ini Pemerintah Kota Singkawang belum terlihat memberikan bantuan kepada korban banjir.

Pendi, warga setempat mengatakan, banjir terjadi dikarenakan tanggul atau bendungan air di penghujung kelurahan Semelagi jebol sehingga tidak mampu menahan air dari daerah hulu.

"Sebelumnya kan terjadi hujan deras selama satu hari, kalau tidak salah Sabtu malam kemarin. Luapan air pegunungan dari Kabupaten tetangga (sungai Senggang, batas Singkawang Utara dan Timur) pun turut menyumbang penyebab jebolnya tanggul atau bendungan air," ujarnya.

Sementara Rahmat mengatakan, selain rumah warga banjir juga menggenangi kantor Kelurahan dan Instalasi Pengolahan Air Bersih milik PDAM Kota Singkawang.

"Sehingga warga khawatir akan kekurangan air bersih untuk di konsumsi," katanya.

Anggota DPRD Singkawang, Tjhai Cui Mie meminta kepada dinas terkait untuk segera membenahi tanggul atau bendungan air yang jebol.

"Kalau banjir sudah sampai masuk rumah, tentu sangat mengganggu aktivitas masyarakat, mau tidur pun susah," katanya, saat memberikan bantuan kepada korban banjir, Rabu.

Belum lagi penyakit pasca-banjir, seperti demam berdarah, diare, kulit gatal-gatal dan sebagainya.

Dia juga meminta agar tim kesehatan segera turun ke lokasi, guna melakukan pemeriksaan kesehatan kepada korban banjir. 

(KR-RDO/E001)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016