Pontianak (Antara Kalbar) - Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan menghadiri kegiatan "Groundbreaking Mobile Power Plant" Kalbar 4x24 MW program 35.000 MW dan peresmian PLTU Ketapang 2 x 10 MW yang masuk sistem 20 kV di Kabupaten Mempawah, Kamis (2/6).

"Memang awalnya kita berencana hanya melakukan video Conference dengan Presiden untuk persemiannya, namun sampai saat ini rencananya Presiden Jokowi yang akan datang langsung pada kegiatan itu," kata Deputi Manajer Hukum dan Komunikasi PLN Wilayah Kalbar, M Doing di Pontianak, Rabu.

Sejauh ini, PLN Kalbar telah mempersiapkan berbagai keperluan terkait kunjungan kerja orang nomor satu di negara ini di Kalimantan Barat tersebut.

"Karena ini yang datang Presiden, tentu kita tidak main-main. Makanya persiapan benar-benar dimatangkan dan mulai kemarin kita juga sudah berbenah," katanya.

Dijadwalkan, Presiden Jokowi akan menghadiri kegiatan itu pada pukul 16.00 WIB. Namun, pihak PLN Kalbar sudah mempersiapkannya lebih awal satu jam sebelum kegiatan.

Doing memaparkan, dengan diaktifkannya dua pembangkit listrik baru tersebut, ke depan listrik Kalbar akan sangat menjanjikan, karena PLTU sudah akan berproduksi dan dengan daya 4X25 MW, akan mendukung kelistrikan di Kalbar dan ini akan mendukung untuk industri.

"Pada awal Mei lalu, sudah melakukan persiapan untuk mengoperasikan PLTU di Ketapang, yang berkapasitas 2-10 MW. Hal tersebut merupakan salah satu upaya mempercepat pembangunan pembangkit dari energi baru terbarukan dan PLTU, yang bertujuan meningkatkan rasio elektrifikasi di Kalimantan Barat," tuturnya.

Langkah tersebut diyakini mampu melakukan efisiensi Biaya Pokok Produksi (BPP) Listrik. Pasalnya, apabila PLTU Ketapang tersebut sudah beroperasi secara penuh selama satu tahun, maka terhitung PLN dapat melakukan penghematan hingga senilai Rp92 miliar selama setahun.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dari jumlah pelanggan di wilayah Kalimantan Barat yaitu 932.869 pelanggan, PLN Area Ketapang menyumbang sebanyak 10 persen pelanggan atau sama dengan sekitar 94.564 pelanggan.

"Sedangkan daya mampu sistem di Ketapang saat ini adalah 26 MW dengan beban puncak 31 MW, sehingga kehadiran PLTU baru ini dapat menutupi defisit sistem isolated Ketapang dan sekitarnya," kata Doing.

Untuk memperkuat kelistrikan di Kalimantan, lanjutnya, PLN juga telah merencanakan sejumlah pembangunan pembangkit, transmisi, dan gardu induk hingga tahun 2024. Dan, selain PLTU Ketapang, tahun ini pun PLN juga menargetkan untuk merampungkan pembangunan PLTU Sintang (3-7 MW), PLTG MPP Kalbar (100 MW), PLTU Parit Baru FTP 1 (2-50 MW), serta PLTU Pantai Kurakura (2-7,5 MW).

Di tempat terpisah, Gubernur Kalbar, Cornelis justru belum bisa memastikan kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kalbar.

"Memang informasinya Pak Presiden akan datang, namun kita belum bisa memastikan karena jadwal beliau terkadang bisa berubah. Tapi kalau beliau datang, kita sudah siap," kata Cornelis.

Menurutnya, Presiden Jokowi saat ini sangat memperhatikan pembangunan di Kalimantan Barat. Hal itu terbukti dengan beberapa kali kunjungan kerja mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut ke Kalbar.

"Jarang ada presiden yang mau berkunjung ke satu daerah sampai dua atau tiga kali dalam satu tahun. Baru beliau ini, dan ini membuktikan kalau Presiden Jokowi sangat memperhatikan Kalbar," kata Cornelis.  

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016