Madrid (Antara Kalbar) - Pebalap Italia Valentino Rossi memenangi Grand Prix Katalunya untuk Yamaha pada Minggu, setelah memenangi duel menegangkan dengan pebalap Spanyol Marc Marquez yang berakhir dengan berjabat tangan antara dua rival sengit di MotoGP itu.

Rekan setim Rossi sekaligus juara bertahan Jorge Lorenzo kehilangan keunggulannya di klasemen dari pebalap Honda Marquez setelah dijatuhkan dari sepeda motornya oleh pebalap Ducati Andrea Iannone, pebalap yang akan menggantikan dirinya tahun depan, pada lap ke-17 di Circuit de Catalunya, Barcelona.

"Ini merupakan kemenangan besar, salah satu yang terbaik dalam karier saya," kata Rossi (37), yang start dari posisi kelima dan sempat turun ke posisi ketujuh sebelum bangkit untuk memimpin balapan pada putaran ketujuh.

Ini merupakan kemenangan kedua Rossi (37) pada musim ini, yang ke-88 kali di MotoGP, dan ke-114 kali dalam kariernya di Grand Prix.

Marquez, yang beberapa kali bertukar posisi pemimpin balapan dengan Rossi pada putaran-putaran terakhir sebelum pebalap Italia itu memastikan kemenangannya, memiliki 125 angka, sedangkan Lorenzo mengoleksi 115 angka, dan Rossi telah mengumpulkan 103 angka setelah tujuh putaran balapan.

"Saya mendapat banyak kesulitan dengan (roda) depan," kata Marquez, yang mengakhiri musim lalu sebagai musuh bebuyutan Rossi setelah kedua pebalap itu bertubrukan di trek dan pebalap Italia tersebut menuduh dirinya membantu kompatriotnya Lorenzo untuk memenangi gelar, agar gelar juara tetap berada di tangan orang-orang Spanyol.

"Saya memiliki beberapa momen, pada akhirnya saya berada dalam batas. Saya berusaha namun ketika saya juga melihat Lorenzo keluar, mentalitas (saya) sedikit berubah." "Hal yang penting adalah kami memiliki pertarungan hebat dengan Valentino dan saya pikir orang-orang menikmatinya," tambah pria Spanyol itu sambil tersenyum, yang berjabat tangan dengan Rossi di area finis untuk mengakhiri hubungan panas selama beberapa bulan terakhir.

Insiden yang menimpa Lorenzo memicu kemarahan dari ketua tim Yamaha Lin Jarvis, yang mengecam Iannone karena dianggapnya memiliki gaya berkendara yang membahayakan pada akhir pekan yang dibayang-bayangi oleh meninggalnya pebalap Moto2 asal Spanyol Luis Salom.

"Saya ngeri melihat gerakan Iannone," ucapnya, meminta agar pebalap Italia itu dijatuhi hukuman.

"Ia tidak mengambil pelajaran dari apa yang ia alamo pada awal musim ini ketika ia menubruk rekan setimnya sendiri. Langkah bunuh diri lakukan-atau-mati kepada Lorenzo merupakan hal yang mustahil... Hal semacam ini tidak dapat diterima." Lorenzo sempat menjadi pemimpin pada awal balapan namun kemudian harus berjuang untuk mempertahankan peringkat kelima ketika terjadi tubrukan.

Rossi, Marquez, dan pebalap peringkat ketiga asal Spanyol Dani Pedrosa mengenakan kaus untuk mengenang Salom di podium yang bertuliskan "Selalu berada dalam hati kami." Tidak ada perayaan dengan menggunakan sampanye.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016