Pontianak (Antara Kalbar) - Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat termasuk urutan kelima sebagai kota Islami dari 29 kota se-Indonesia yang diteliti oleh Maarif Institute, kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji.

"Baru-baru ini Maarif Institute merilis Indeks Kota Islami (IKI) se-Indonesia, yang hasilnya menempatkan Kota Pontianak peringkat kelima sebagai kota Islami," kata Sutarmidji di Pontianak, Senin.

Sutarmidji menjelaskan, peringkat pertama ditempati oleh Kota Yogyakarta, disusul Kota Bandung, Kota Denpasar, dan peringkat keempat Kota Bengkulu.

"Meskipun penduduk Kota Pontianak heterogen, alhamdulillah Pontianak masih ditempatkan sebagai kota yang Islami," ungkapnya.

Sebab, menurut dia, keempat kota yang peringkatnya di atas Pontianak, rata-rata masyarakatnya cenderung homogen.

Disematkannya Pontianak sebagai kota Islami oleh Maarif Institute, menurut Sutarmidji, dalam artian semakin meningkatnya keinginan masyarakat dalam menjalankan ajaran agama terutama pemeluk agama Islam.

Di sisi lain, umat Islam di Pontianak dinilainya sangat toleran dan menghormati pemeluk agama lainnya. "Artinya Konstitusi Madinah itu betul-betul terimplementasi dengan baik di sini," ujarnya.

Konstitusi Madinah memuat perjanjian yang mengatur kehidupan antarsuku dan pemeluk agama di Madinah supaya hidup rukun. Konstitusi itu disusun oleh Nabi Muhammad, SAW pada tahun 622 Masehi.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji meminta Konstitusi Madinah itu diterjemahkan dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat. "Supaya di dalam masyarakat yang heterogen ini, Konstitusi Madinah itu mampu menjadi perekat dan membawa kesejahteraan masyarakat Pontianak itu sendiri," katanya.
 
Dirinya juga mengajak umat Islam untuk meningkatkan amal ibadah serta kualitas ibadahnya. Tantangan umat Islam ke depan semakin besar, terutama dalam tataran implementasi ajaran-ajaran agama Islam.

"Sebagai umat Islam, mari kita berupaya untuk betul-betul bisa menjalankan ajaran agama yang dianut dan tingkatkan kualitas ibadahnya," kata Sutarmidji.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016