Singkawang (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Singkawang, Ir Yusnita Fitriadi mengatakan, sekitar 3,2 hektare lahan pertanian warga rusak akibat banjir yang juga merendam puluhan rumah warga di Semelagi Kecil, Kecamatan Singkawang Utara, beberapa waktu lalu.

"Ada sekitar 3,2 hektare atau sekitar 320 kilogram benih padi yang mati akibat banjir tersebut," kata Yusnita di Singkawang, Jumat.

Yusnita bersyukur, tanaman yang mati itu merupakan padi yang baru ditanam oleh warga. "Untung saja yang mati itu merupakan tanaman baru, karena kalau sampai belum panen kan bisa jadi banyak yang gagal panen," tuturnya.

Terkait hal itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memperbaiki tanggul yang jebol di penghujung Kelurahan Semelagi Kecil.

"Mudah-mudahan tanggul yang jebol itu bisa segera diperbaiki, mengingat fungsi tanggul ini sangat penting sekali," harap Yusnita.

Jika musim hujan, kata Yusnita, tanggul itu berfungsi untuk mengatur air yang melimpah. Kalau musim kemarau bisa mengatasi atau menahan air asin dari laut.

Yusnita menambahkan, guna meningkatkan ketahanan pangan dan produksi Pajalele (Padi, Jagung dan Kedelai), pihaknya juga melibatkan TNI dan Koramil di sekitar wilayah program Pajalele.

"Di Singkawang sendirikan ada sekitar 500 hektare lahan untuk tanaman jagung pakan ternak dengan sentra di Timur dan Singkawang Selatan tepatnya di Pangmilang, dan untuk kedelai saat ini baru 18 hektar di Singkawang Timur," katanya.

Secara terpisah, Anggota DPRD Singkawang, Suriandi meminta kepada pihak Kecamatan Singkawang Utara untuk segera menggelar sarasehan bagaimana melakukan strategi penanggulangan banjir yang sering terjadi di wilayah itu.

"Saya minta kepada camatnya, kumpulkan semua steakholder yang ada, seperti Wali Kota, DPRD, Dinas Sosial, Dinas Pertanian, Dinas PU, dan orang-orang yang memang mengerti dengan prilaku air jika banjir datangnya dari mana," katanya.

Hal itu ditegaskan Suriandi, lantaran akibat dari genangan air yang cukup dalam di Kelurahan Semelagi Kecil, Kecamatan Singkawang Utara, beberapa waktu lalu, tentu merusak lahan pertanian dan perkebunan warga.

"Nah, jika dibiarkan terus menerus, kan masyarakat Singkawang juga yang rugi," katanya.

Lantas, kata Suriandi, bagaimana cara penanggulangannya. Apakah mau dibuatkan bendungan di tanggul atau pintu airnya yang akan dibenahi. Harus dipelajari betul-betul.

Menurut dia, permasalahan banjir yang sering terjadi di Semelagi Kecil harus disikapi dengan cepat.

(KR-RDO/S023)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016