Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kota setempat bekerjasama dengan Forum Meriam Karbit Pontianak akan membuka pendaftaran peserta lomba Festival Meriam Karbit.

"Mulai tanggal 25 Juni, kami membuka pendaftaran Festival Meriam Karbit tahun 2016, yakni syaratnya minimal satu peserta memiliki lima buah meriam karbit yang terbuat dari kayu atau balok," kata Kepala Disbudpar Kota Pontianak, Hilfira Hamid di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan, untuk tahun ini Kecamatan Pontianak Timur terpilih sebagai tuan rumah pelaksanaan Festival Meriam Karbit tersebut. Penentuan tersebut setelah melalui pencabutan undian yang dilakukan oleh pihak panitia.

Sedangkan untuk persyaratannya, peserta yang mengikuti festival ini mesti memiliki minimal lima buah meriam dari kayu. "Meriam itu harus terbuat dari kayu sebab di situlah letak nilai budayanya," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Forum Meriam Karbit, Bari Silmon menyatakan kesiapan pihaknya, dengan mendirikan posko utama yang berlokasi di Gang Muhajirin Kecamatan Pontianak Timur, mulai dari akses jalan masuk, pengamanan dan lainnya.

"Di posko tersebut, akan ada enam meriam yang disiapkan. Untuk jalur lalu lintas, juga akan kami terapkan sistem buka tutup terutama di Gang Muhajirin dan hanya satu arah," ujarnya.

Tradisi membunyikan meriam sudah dilakukan sejak sultan pertama Pontianak, yakni pendiri Kota Pontianak Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri tahun 1771 Masehi. Pada saat itu Sultan Syarif Abdurrahman Alkadri dan rombongan menembakkan meriam berpeluru sebanyak dua kali.

Pada saat peluru pertama jatuh di tengah hutan belantara, maka disitulah dijadikan lokasi pendirian Istana Kadriah, dan tembakan kedua atau tepatnya peluru kedua mendarat sebagai penanda lokasi pendirian Masjid Jami` Kesultanan Pontianak yang kini letaknya tidak begitu jauh.

Dulunya tradisi memainkan meriam dibunyikan sebagai tanda awal datangnya bulan suci Ramadhan, dan juga sebagai tanda berakhirnya bulan Ramadhan, yang hingga kini menjadi tradisi masyarakat Melayu Kota Pontianak dalam menyambut dan memeriahkan malam takbiran.

(U.A057/A029)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016