Pontianak (Antara Kalbar) - Peningkatan kedatangan pemudik di Bandara Internasional Supadio, Pontianak pada Rabu (29/6) atau "H-7" Lebaran 2016 diperkirakan mencapai 82,89 persen. Puncak arus mudik di Supadio diperkirakan pada H - 4 jelang Lebarang.

        Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Angkasa Pura II Faiq Fahmi saat peninjauan ke Bandara Supadio, Pontianak, Rabu mengatakan secara umum bandara sudah siap untuk melayani pemudik, baik untuk kedatangan maupun keberangkatan.

        "Secara umum sudah siap fasilitas bandara di sini, dari sisi keamanan dan pelayanan juga dijamin, kuncinya koordinasi," ucapnya.

        Faiq memperkirakan puncak arus mudik pada "H-4", baik di Bandara Supadio maupun di 13 bandara lain yang dikelolanya.

        Meskipun arus penumpang yang tidak terlalu tinggi di bandara Supadio, dia akan mempersiapkan penambahan jumlah kursi di ruang tunggu untuk penumpang.

        "Area komersial di sini pun tidak banyak, jadi kita menyiapkan kursi-kursi tambahan," ujarnya.

        Secara rata-rata, dia menyebutkan peningkatan penumpang per tahunnya di Bandara Supadio mencapai 10 persen.

        Berdasarkan data Posko Angkutan Lebaran 2015/2016 di Bandara Supadio hingga pukul 13.00 WIB, terdapat 799 penumpang dari tujuh pesawat pada kedatangan.

        Sementara itu, untuk keberangkatan, terdapat 1.719 penumpang dari 13 pesawat.

        Dibandingkan Lebaran 2015, pada "H-7" tercatat 4.669 penumpang dengan 39 pesawat untuk kedatangan, sementara untuk keberangkatan tercatat 4.715 penumpang dengan 39 pesawat hingga pukul 21.00 WIB.

        Faiq menambahkan saat ini pihaknya juga tengah menyelesaikan pembangunan terminal yang ditargetkan bisa beroperasi Desember tahun ini, sehingga bisa menambah kapasitas.

        Dengan pengembangan terminal, lanjut dia, maka kapasitas akan bertambah dari 1,7 juta penumpang menjadi 2,7 juta penumpang per tahun.

        "Rencananya perluasan terminal ini untuk menyambut operasi Natal dan Tahun Baru 2017," tambahnya.

        Dalam pengembangannya, dia juga akan memberikan insentif kepada maskapai-maskapai yang membuka penerbangan internasional dari dan ke Bandara Supadio, seperti biaya mendarat (landing fee) atau kompensasi untuk penumpang.

        Kementerian Perhubungan telah memperkirakan peningkatan jumlah pemudik paling tinggi, yaitu dengan moda angkutan udara hingga 7,62 persen.

        Dalam kesempatan sama, Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengimbau kepada operator baik bandara maupun maskapai untuk berfokus pada aspek keselamatan dan keamanan.

        "Bukan hanya dari sarana dan infrastruktur, tetapi juga kru yang harus dicek kesehatannya," imbuhnya.

        Dia menambahkan dengan adanya peningkatan penumpang setiap tahunnya, seharusnya diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai, seperti kapasitas parkir pesawat, terminal penumpang dan lainnya.

        "Setiap hari penduduk bertambah dan kita tidak bisa diam saja, bandara ini termasuk layanan publik, jadi kualitasnya harus ditingkatkan," katanya.


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016