Tidak banyak lokasi dari satu titik bisa menyaksikan pemandangan empat gunung dengan pesonanya masing-masing.

           Satu yang sedikit itu adalah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

           Pada pagi hari yang cerah, warga di kabupaten penghasil tembakau srintil ini dapat menyaksikan pemandangan Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing.

         Gunung Merapi setinggi 2.930 meter di atas permukaan laut berada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk lereng sisi selatan, dan sejumlah kabupaten di Jateng yakni di Kabupaten Magelang untuk sisi barat, Kabupaten Boyolali untuk sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten untuk sisi tenggara.

          Gunung Merbabu setinggi 3.145 meter berlokasi di Kabupaten Magelang untuk lereng sisi barat, Kabupaten Boyolali untuk sisi timur dan selatan, Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang untuk sisi utara.

           Gunung Sindoro setinggi 3.150 meter berdiri di Temanggung.

           Gunung Sumbing setinggi 3.371 meter di atas permukaan laut dengan sisi-sisi lerengnya berlokasi di Temanggung, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Magelang.

            Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan amat terkesan dengan suasana kota yang sejuk, tenang, airnya melimpah, dan sangat mendukung untuk menjadi destinasi alam, sebagaimana yang dimiliki oleh Temanggung ini.

           Menjelang liburan Lebaran dan liburan sekolah dalam waktu dekat ini, banyak orang dari luar Temanggung yang akan  berwisata ke sana.

           Selain pemandangan empat gunung dengan pesonanya masing-masing itu,  daerah dataran tinggi di Temanggung ini punya tempat wisata alam hingga sejarah yang pantas ditelusuri.

           Silakan berwisata ke Temanggung dengan mengunjungi sejumlah destinasi wisata, yakni:

1. Wisata Alam Jumprit Temanggung
     Tempat wisata alam ini sekaligus  menjadi tempat wisata sejarah.

          Di lokasi wisata yang terletak di Kecamatan Ngadirejo ini, pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan pepohonan yang rimbun dan juga terdapat mata air suci.

          Air dari mata air tersebut biasa digunakan untuk upacara adat pada Peringatan Waisak yang dibawa dari Candi Borobudur ke Candi Mendut yang ada di Magelang.

          Selain itu di tempat ini juga banyak terdapat kera yang berkeliaran. Bagi pengunjung yang membawa barang bawaan seperti tas dan yang lainnya harap dapat menjaga barang karena kera di tempat ini kadang mengambil barang milik wisatawan.

    
2. Monumen Meteoroit
      Monumen Meteoroit  berada di  Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, di salah satu kaki Gunung Sumbing.

          Monumen Meteorit ini didirikan setelah Temanggung menjadi lokasi kejatuhan batu luar angkasa, meteor, pada 11 Mei 2001.

          Monumen ini didirikan oleh Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi Apkrind Yogyakarta, yang juga meneliti meteor tersebut. Pembangunannya juga difasilitasi oleh pemerintah daerah setempat.

          Monumen Meteoroit merupakan salah satu obyek wisata sejarah dan pendidikan.

    
3. Pikatan Waterpark
       Nama arena bermain air sepuasnya ini diambil dari nama Rakai Pikatan,  seorang pemimpin Kerajaan Mataram Kuno. Pikatan pada masanya membuat jumbangan atau kolam mandi yang dapat dinikmati masyarakat sekitar di Desa Mudal itu.

            Berganti zaman, lokasi itu pernah menjadi kolam renang umum sebelum kemudian menjadi "waterpark" atau taman bermain air dan menjadi tempat favorit bagi warga Temanggung dan sekitarnya.

           Airnya berasal dari pegunungan sehingga jernih menyegarkan. Pengunjung dapat bermain air sepuasnya dengan berbagai wahana yang ada, sambil menikmati pemandangan alam Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

    
4.  Taman Kartini
       Seperti halnya Surabaya yang memiliki banyak taman yang indah, Temanggung juga memiliki taman asri bernama Taman Kartini di Kowangan.

            Lokasi taman ini sangat strategis karena berada di pusat kota.

           Taman ini cocok bagi pengunjung yang ingin bersantai.

           Di tempat ini juga terdapat ruang dan wahana bermain untuk anak anak.

    
5. Wisata Alam Posong
       Temanggung juga memiliki wisata alam mirip Kopeng, Salatiga, berupa dataran tinggi atau lembah yang mempunyai pemandangan pegunungan yang eksotik.    
        Tempat wisata alam Posong berada di tengah dua Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

             Lokasi ini menyuguhkan pemandangan khas pegunungan yang  indah.

            Pengunjung juga dapat menikmati hamparan kebun tembakau.

            Saat petang, pengunjung juga dapat menyaksikan matahari tenggelam dengan warna keemasan (golden sunset) yang tampak dekat dan utuh.

           Di tempat ini juga disediakan gazebo untuk beristirahat sambil menikmati kesejukan udara pegunungan. Tempat ini berada di daerah berbatasan antara Wonosobo dan Temanggung.

    
6. Kledung Pass
     Tempat wisata Kledung Pass hampir sama dengan Posong, yakni  berada di tengah antara Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

          Namun Kledung Pass lebih luas dengan hamparan aneka kebun teh, tembakau, kentang, wortel, strawberry, tomat, dan sayur mayur lainnya.

           Di tempat ini juga ada danau buatan yang menambah indah pemandangan alamnya.

           Dengan udara yang dingin, di tempat ini juga disajikan aneka kuliner penghangat badan dan pengusir rasa lapar, dari berbagai area peristirahatan.

           Selain itu terdapat pula hotel bagi pengunjung yang ingin menginap di lokasi ini.

          
7. Embung Kledung
      Masih di seputaran Kledung Pass terdapat Embung Kledung yakni danau buatan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air guna kepentingan pengairan perkebunan yang ada di Kledung dan sekitarnya.

           Tidak hanya berfungsi sebagai pengairan, danau berbentuk persegi dengan panjang tiap sisinya mencapai 83 meter dengan kedalaman air tiga meter ini  juga menjadi  tempat wisata.

           Lokasi wisata seluas empat hektare ini berada di kaki Gunung Sindoro, di bekas perkebunan tembakau.

    
8. Prasasti Gondosuli
      Ini merupakan batu prasasti yang ditulis tahun 832 dan merupakan peninggalan dari Dinasti Sanjaya pada masa pemerintahan Raja Mataram Kuno Rakai Patahan.

          Lokasinya berada di Desa Gondosuli, Kecamatan Belu.

          Prasasti dipahat pada batu berukuran 290 cm, lebar 110 cm, dan tinggi 100 cm. Tulisannya menggunakan aksara Jawa kuno, berisi kalimat hibah tanah yang digunakan untuk candi atau bangunan suci.

Pewarta: Budi Setiawanto

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016