Sambas (Antara Kalbar) - Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Suhadi SW mengimbau kepada seluruh personil polisi yang sedang melaksanakan tugas agar meningkatkan kewaspadaan, pasca terjadinya ledakan di depan penjagaan SPKT Mapolresta Surakarta di Solo Selasa pagi ini.

"Tujuan dari aksi pelaku teror saat ini tidak lagi pada objek-objek milik asing, tetapi terhadap orang-orang yang berusaha menghalang-halangi tujuan mereka, seperti TNI dan Polri," kata Suhadi SW, saat dihubungi di Pontianak, Selasa.

Untuk itu, menurut dia, dalam beberapa kali kesempatan Kapolda Kalbar, Brigjen (Pol) Musyafak selalu berpesan kepada personil polisi dan masyarakat agar selalu menjaga Kamtibmas yang sudah kondusif ini, meskipun Kalbar umumnya relatif aman, tetapi tidak ada salahnya secara bersama-sama menjaga Kamtibmas yang sudah kondusif tersebut.

"Sementara kepada petugas polisi yang melakukan tugasnya dalam menjaga kemanana kami imbau juga tidak sendiri-sendiri, tetapi minimal dua orang, sehingga bisa saling menjaga keamanan petugas yang sedang bertugas di lapangan itu sendiri," ungkapnya.

Untuk objek-objek vital seperti Bandara Supadio Pontianak, terminal dan pusat-pusat keramaian memang sudah dilakukan pengamanan yang termasuk dalam Operasi Ramadniya Kapuas 2016, katanya.

Menurut dia, Operasi Ramadaniya sifatnya operasi kemanusiaan, dan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan pembangunan semua pihak di Kalbar.

Dalam Operasi Ramadniya Kapuas 2016, Polda Kalbar membentuk 53 titik pos yang terdiri dari sebanyak 33 pos pengamanan dan 20 pos pelayanan, dan menurunkan sekitar lima ribuan personil polisi.

Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul membenarkan terjadinya ledakan di depan penjagaan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolresta Surakarta di Solo Selasa pagi ini.

"Benar, terjadi ledakan di depan SPKT Mapolresta Solo Surakarta pukul 07.15 WIB tadi," katanya di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, akibat kejadian itu seorang yang juga pelaku meninggal dunia. Sementara seorang polisi mengalami luka ringan.

Ia menduga bom tersebut berdaya ledak rendah atau low explosive. "Diduga low explosive karena bom tidak menghancurkan ruang sebelah TKP," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016