Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyiapkan hadiah Rp500 juta jika para khafilah Kalbar berhasil menjadi juara Musabaqah Tilawatil Quran tingkat nasional di Nusa Tenggara Barat.
"Kita tentu menaruh harapan besar kepada para khafilah Kalbar agar bisa menjadi juara pada ajang MTQ nasional nanti. Karena selama ini kita mengalami penurunan untuk perolehan juara, makanya kita menyiapkan dana Rp500 juta untuk hadiah, jika kita berhasil mendapatkan emas pada ajang tersebut," kata Ketua Lembaga Penyelenggara Tilawatil Quran Kalbar M. Zeet Hamdi Assovie di Pontianak, Kamis.
Dia mengatakan hadiah itu akan diberikan tidak mesti jika Kalbar mendapatkan juara umum. Namun, jika ada satu cabang lomba yang berhasil mendapatkan emas, hadiah itu juga akan tetap diberikan.
"Saya berharap, peraih medali emas itu adalah peserta untuk kategori tilawah Quran. Karena kategori ini memberikan penilaian tertinggi bagi dewan hakim," katanya.
Dia menuturkan pada ajang MTQ nasional antara 1970-1980, Kalbar pernah menjadi juara nasional. Namun, belakangan prestasi Kalbar malah melorot, bahkan pada ajang MTQ nasional sebelumnya, Kalbar di peringkat ke-33.
Oleh karena itu, pada tahun ini Kalbar diharapkan bisa menjadi juara, paling tidak pada beberapa cabang lomba.
Bahkan dia juga menyampaikan pernyataan akan mengundurkan diri sebagai ketua LPTQ Quran jika kontingen MTQ provinsi itu tidak meraih juara dalam ajang tingkat nasional. Bagi Zeet, hal itu disampaikannya menjadi penyemangat bagi peserta MTQ.
Optimismenya meraih juara itu juga karena dewan hakim asal Kalimantan Barat terpilih menjadi dewan hakim nasional.
Dengan terpilihnya itu, dirinya menjadi penyeimbang dalam penilaian untuk peserta. Dia melihat di manapun MTQ itu berada, dipastikannya tuan rumah menjadi juara umum.
"Dengan adanya dewan hakim itu bisa menjadi penyeimbang. Di samping itu persiapan latihan hingga `TC` juga sudah dilakukan maka harapannya Kalbar bisa mendapatkan medali emas," katanya.
MTQ Nasional XXVI dilaksanakan selama tujuh hari di Nusa Tenggara Barat, mulai 30 Juli hingga 6 �gustus 2016.
Pada ajang tersbeut, Kalbar mengutus 37 peserta untuk seluruh cabang lomba, yang diharapkan bisa kembali mengharumkan nama Kalbar.
Untuk itu, dirinya berharap agar peserta MTQ disiplin dan tidak melanggar aturan, sedangkan pelatih tidak meninggalkan peserta selama ajang perlombaan.
"Saya tidak mau kejadian berulang lagi, masih ada orang yang berjalan. Pergi meninggalkan arena, menyeberang ke Singapura, jangan terjadi lagi, jika acara sudah selesai silakan," katanya.
Sekda Kalbar itu juga mengingatkan peserta tidak lupa dengan hakikat ajang itu, seperti membangun kebersamaan, rasa kekeluargaan, membangun siar kebaikan, kerukunan dan kedamaian yang juga esensi Al Quran.
(U.KR-RDO/M029)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Kita tentu menaruh harapan besar kepada para khafilah Kalbar agar bisa menjadi juara pada ajang MTQ nasional nanti. Karena selama ini kita mengalami penurunan untuk perolehan juara, makanya kita menyiapkan dana Rp500 juta untuk hadiah, jika kita berhasil mendapatkan emas pada ajang tersebut," kata Ketua Lembaga Penyelenggara Tilawatil Quran Kalbar M. Zeet Hamdi Assovie di Pontianak, Kamis.
Dia mengatakan hadiah itu akan diberikan tidak mesti jika Kalbar mendapatkan juara umum. Namun, jika ada satu cabang lomba yang berhasil mendapatkan emas, hadiah itu juga akan tetap diberikan.
"Saya berharap, peraih medali emas itu adalah peserta untuk kategori tilawah Quran. Karena kategori ini memberikan penilaian tertinggi bagi dewan hakim," katanya.
Dia menuturkan pada ajang MTQ nasional antara 1970-1980, Kalbar pernah menjadi juara nasional. Namun, belakangan prestasi Kalbar malah melorot, bahkan pada ajang MTQ nasional sebelumnya, Kalbar di peringkat ke-33.
Oleh karena itu, pada tahun ini Kalbar diharapkan bisa menjadi juara, paling tidak pada beberapa cabang lomba.
Bahkan dia juga menyampaikan pernyataan akan mengundurkan diri sebagai ketua LPTQ Quran jika kontingen MTQ provinsi itu tidak meraih juara dalam ajang tingkat nasional. Bagi Zeet, hal itu disampaikannya menjadi penyemangat bagi peserta MTQ.
Optimismenya meraih juara itu juga karena dewan hakim asal Kalimantan Barat terpilih menjadi dewan hakim nasional.
Dengan terpilihnya itu, dirinya menjadi penyeimbang dalam penilaian untuk peserta. Dia melihat di manapun MTQ itu berada, dipastikannya tuan rumah menjadi juara umum.
"Dengan adanya dewan hakim itu bisa menjadi penyeimbang. Di samping itu persiapan latihan hingga `TC` juga sudah dilakukan maka harapannya Kalbar bisa mendapatkan medali emas," katanya.
MTQ Nasional XXVI dilaksanakan selama tujuh hari di Nusa Tenggara Barat, mulai 30 Juli hingga 6 �gustus 2016.
Pada ajang tersbeut, Kalbar mengutus 37 peserta untuk seluruh cabang lomba, yang diharapkan bisa kembali mengharumkan nama Kalbar.
Untuk itu, dirinya berharap agar peserta MTQ disiplin dan tidak melanggar aturan, sedangkan pelatih tidak meninggalkan peserta selama ajang perlombaan.
"Saya tidak mau kejadian berulang lagi, masih ada orang yang berjalan. Pergi meninggalkan arena, menyeberang ke Singapura, jangan terjadi lagi, jika acara sudah selesai silakan," katanya.
Sekda Kalbar itu juga mengingatkan peserta tidak lupa dengan hakikat ajang itu, seperti membangun kebersamaan, rasa kekeluargaan, membangun siar kebaikan, kerukunan dan kedamaian yang juga esensi Al Quran.
(U.KR-RDO/M029)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016