Putussibau (Antara Kalbar) - Kondisi jembatan sungai Bakah dan jembatan Sungai Perembang, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat perlu perhatian serius pemerintah mengingat kondisinya yang memprihatinkan.

"Dua jembatan tersebut memang sangat dibutuhkan masyarakat, apalagi itu merupakan penghubung utama beberapa desa seperti desa

Nyanggai, Sungai Bakah serta Landau Garong. Harapan kita agar Pemkab Melawi segera merealisasikan pembangunan kedua jembatan tersebut," kata Ketua Komisi B DPRD Melawi, Ardeni saat meninjau kondisi jembatan yang merupakan aspirasi masyarakat, Minggu.

Menurut Ardeni, jembatan sungai Parembang sudah lama terputus akibat banjir beberapa tahun lalu. Kini masyarakat hanya mengandalkan sarana rakit untuk menyeberang ke wilayah desa lainnya. Padahal sejatinya sudah ada rencana fisik pembangunan jembatan yakni "abutment" yang berada di sisi sungai. Sehingga Pemerintah sebenarnya hanya tinggal melanjutkan pembangunannya.

Sedangkan jembatan Sungai Bakah, kata Ardeni, kondisinya memang sudah sangat memprihatinkan. Tiang pondasinya yang roboh membuat kondisi jembatan itu nyaris putus.

"Sebelum memakan korban kita minta pemerintah segera memperbaikinya. Kami siap untuk mengawal agar jembatan ini dibangun," kata Ardeni.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Bina Marga, Tasanudin, mengatakan, untuk Jembatan Sungai Perembang, memang tinggal melanjutkan karena abutment sudah ada. Perencanaan kelanjutan pembangunan Jembatan Sungai Perembang ini sudah dibuat dan diusulkan masuk pada anggaran tahun 2017, dengan panjang sekitar 40 meter dan lebar 5 meter.

"Anggarannya kalau tidak salah sekitar Rp7 miliar lah," ungkapnya.

Lebih lanjut Tasanudin mengungkapkan untuk jembatan Sungai Bakah, PU juga sudah melakukan perencanaan untuk diusulkan pembangunan pada tahun 2017 dengan anggaran berkisar Rp7,4 miliar. Namun karena kondisinya sudah sangat urgen, maka harus segera dilakukan perehaban, sambil menunggu jembatan Sungai Bakah dibangun baru.

"Karena sifatnya urgent, dan bisa memakan korban jiwa maka tahun ini kita hanya bisa rehab,sedangkan untuk pembangunannya dilakukan tahun depan," jelas Tasanudin.

Dirinya berharap masyarakat setempat untuk tetap bersabar karena kedua jembatan tersebut direncanakan dibangun dengan menggunakan rangka baja.

"Kita berharap pembangunan kedua jembatan itu nantinya bisa mempercepat akses transportasi desa-desa di wilayah Pinoh Selatan serta mengurangi beban masyarakat yang harus mengeluarkan uang untuk menyeberangi sungai," kata Tasanudin yang juga turut serta meninjau kondisi kedua jembatan tersebut.  

(T.KR-TFT/B/N005/N005) 31-07-2016 21:02:41

Pewarta: Timotius

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016