Singkawang (Antara Kalbar) - Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gunung Poteng Singkawang, Kristina Kilin mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pemindahan pembangunan instalasi pengolahan air (IPA) 150 liter per detik.

"Pembangunan IPA 150 liter per detik di Bukit Permai Gunung Roban Singkawang dipindah ke Jalan Tirtasari, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, dengan pagu anggaran sebesar Rp30 miliar lebih dari APBN," kata Kristina di Singkawang, Rabu.

Alasan pemindahan itu, kata Kristina, lantaran berdasarkan penelitian dari Badan Meteorologi Bandung, menunjukkan bahwa di lokasi Bukit Permai memang rawan longsor.

"Jadi kita tidak berani membangun IPA di bukit tersebut, takut terjadi sesuatu maka cepat-cepat kita pindahkan ke Tirtasari Roban," katanya.

Dirinya tak mau mengambil risiko yang sangat fatal bagi keamanan warga yang tinggal di sekitar Bukit Permai. Meski dipindah, lanjut Kristina, Bukit Permai tetap digunakan untuk pembangunan booster.

Kristina menargetkan, pembangunan IPA di Tirtasari akan selesai pada Februari 2017. "Pembangunannya komplit, mulai dari instalasinya sampai ke jaringan pipa-pipa sambungan rumah," tuturnya.

Fungsinya, jelas Kristina, untuk melayani kebutuhan air bersih khusus di Singkawang Barat dan sebagian Singkawang Timur.

"Untuk sekarang kita masih melayani dari IPA 2 Roban. Jika IPA 150 liter per detik itu sudah jadi, semua warga yang ada di Singkawang Barat bisa kita layani dari IPA tersebut," jelasnya.

Sedangkan untuk di Singkawang Selatan, lanjutnya, akan dilayani dari Danau Serantangan. Untuk itulah, Kristina mohon dukungan dari camat setempat agar pembangunan IPA di Tirtasari dapat berjalan lancar.

"Jangan sampai ada sekelompok masyarakat yang mau mengganggu sehingga menghambat pembangunan. Karena itu juga untuk kepentingan masyarakat Singkawang," katanya.

Di tempat terpisah, Ketua LSM Geli Gersang (G2) Kota Singkawang, M Deni Isnaeni sebelumnya meminta pemerintah kota setempat untuk menghentikan proyek IPA 150 liter/detik di Bukit Gunung Roban, Singkawang Tengah, karena rawan longsor.

"Seharusnya dipikirkan secara matang mengenai dampaknya. Karena lokasi untuk pembangunan IPA 150 liter/detik itu merupakan lahan yang rawan terjadi longsor," katanya.

Jika dipaksakan, tentu akan berdampak pada keamanan warga yang tinggal di sekitar Bukit Permai Roban.

Senada dengan Ketua RT 57 RW 12, Jl Gunung Roban, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Marsianus Kodim mengatakan, pada prinsipnya masyarakat menolak untuk pembangunan IPA 150 liter/detik.

"Namun saya saat ini di posisi yang sangat membingungkan. Di satu sisi di pihak pemerintah, dan di satu sisi saya juga harus mendengarkan aspirasi rakyat," katanya.

Menurutnya, jika IPA 150 liter/detik itu akan didirikan di Bukit Roban, sangat tidak layak. Karena, tanpa dibangunpun, tanahnya sudah longsor dan pada saat ini retakan-retakan di bukit Gunung Roban itu sudah nampak sekali. 
Nurul H

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016