Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Supadio Pontianak, Dodo Gunawan mengatakan, jumlah hotspot di Kalimantan Barat (Kalbar) kian menurun dan diharapkan ke depan tidak ada lagi titik api.

"Beberapa pekan lalu memang jumlahnya mencapai 100 lebih, tapi sekarang sudah mulai menurun," kata Gunawan di Pontianak, Jumat.

Dari pantauan sensor MODIS saat ini sudah terdeteksi 14 hotspot yang tersebar di 6 Kabupaten Kota di Kalimantan Barat, diantaranya di Kabupaten Kapuas Hulu teradapat 6 hotspot, Ketapang 2 hotspot, Melawi 1 hotspot, Sambas 1 hotspot, Sanggau 3 hotspot dan Kota Singkawang 1 hotspot,"

Dia menjelaskan, minimnya intensitas curah hujan di wilayah Kalimantan Barat dalam beberapan pekan terakhir ini mengakibatkan sejumlah wilayah diselimuti kabut asap. Namun Kondisi itu belum membahayakan aktivitas masyarakat

Gunawan mengatakan, kondisi cuaca di Kalimantan Barat saat ini sudah memasuki musim kemarau, namun kondisi ini tidak berdampak pada ativitas masyarakat serta tidak membahayakan kesehatan masyarakat.

Menurutnya, kondisi kemarau pada tahun ini cenderung lebih baik (lebih basah), meski sejumlah titik api sudah mulai tersebar di sejumlah Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat, namun masih bersifat kecil atau sporadis dan masih belum membahayakan bagi masyarakat, baik itu aktivitas sehari-hari maupun aktivitas penerbangan di Bandara Supadio Pontianak.

"Pagi tadi, aktivitas di Bandara Supadio Pontianak masih normal dan belum diberlakukannya penundaan keberangkatan, kondisi ini dikarenakan jarak pandang di Bandara Supadio Pontianak pada Jumat pagi masih berkisar antara 2.000 sampai 2.500 meter," tuturnya.

Dia menambahkan, kabut asap yang terjadi di Kalimantan Barat saat ini diprediksikan masih berlangsung hingga akhir Agustus mendatang.

"Meski dalam beberapa hari kedepan potensi hujan masih terjadi disejumlah wilayah di Kalimnatan Barat, namun intensitasnya masih rendah dan sedang," katanya.

Namun diperkirakan pada awal September mendatang potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat akan terjadi di sejumlah wilayah di Kalimantan Barat, karena pada bulan September sudah memasuki musim penghujan.



(U.KR-RDO/E001)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016