Jakarta (Antara Kalbar) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan siap menerjunkan sekitar 3.000 guru untuk kawasan Indonesia terdepan, terluar dan tertinggal (3T) melalui program Sarjana Mendidik di Daerah 3T itu.

"SM-3T merupakan program pemerintah untuk membangun Indonesia dari tepi atau kawasan yang belum mendapatkan pemerataan pendidikan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat menghadiri Koordinasi Penetapan Penempatan Calon Peserta Program SM-3T di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan terdapat kawasan di Indonesa yang sangat makmur secara pendidikan tetapi ada juga yang masih belum tergarap dengan baik terutama kawasan 3T.

SM-3T, kata dia, dapat menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mempersempit jurang kemakmuran pendidikan di berbagai daerah.

Muhadjir mengatakan terdapat fenomena fasilitas pendidikan Indonesia diminati warga negara tetangga. Misalnya fasilitas pendidikan di Kupang yang berbatasan dengan Timor Leste atau di Papua yang dekat Papua Nugini.

Contoh tersebut, kata dia, menunjukkan pembangunan fasilitas di kawasan tepi dapat membangun wibawa Indonesia. Singkatnya, kawasan tepi dapat menjadi etalase Indonesia, terutama dari segi pendidikan.

Perbatasan negara, kata dia, bukan sekadar patok yang dipasang di banyak tempat. Jika tidak diurus dengan baik, patok wilayah itu dapat digeser oleh oknum. Maka, kawasan tepi harus selalu menjadi perhatian dengan adanya perhatian dari pusat lewat program yang menggerakkan aktivitas masyarakat di kawasan tepi.

Maka dari itu, kata dia, program SM-3T memiliki peranan vital dalam menekan kesenjangan pendidikan dan juga meningkatkan kewibawaan Indonesia di perbatasan.

SM-3T dilaksanakan selain untuk pemerataan mutu pendidikan di daerah 3T, juga menjadi wadah bagi calon guru memenuhi kebutuhan pendidik di setiap daerah di Indonesia.

Peserta SM-3T akan ditempatkan di 56 Kabupaten di daerah 3T. Calon guru yang telah terpilih akan ditempatkan di daerah 3T selama satu tahun.

Pelepasan peserta SM-3T akan dilakukan serentak pada tanggal 31 Agustus 2016 secara telekonferensi. Selanjutnya, pada 1 September 2016, peserta mulai diberangkatkan ke daerah sasaran program SM-3T.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016