Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengajak masyarakat menjaga situasi agar tetap kondusif sehingga investor tidak takut untuk berinvestasi di Pontianak.

"Beda pendapat boleh-boleh saja, asalkan dalam penyampaiannya tidak dilakukan dengan anarkis, karena kalau itu terjadi maka para investor tidak akan mau berinvestasi di Pontianak," kata Sutarmidji di Pontianak dalam menanggapi aksi protes oleh ratusan warga dan pihak keluarga korban penembakan oleh anggota Polsek Pontianak Timur, di Pontianak, Rabu.

Sebelumnya, Selasa (30/8) malam Jalan Sultan Hamid II atau tepatnya di depan Markas Polsek Pontianak Timur sempat diwarnai aksi protes oleh ratusan warga dan pihak keluarga korban penembakan oleh anggota Polsek Pontianak Timur.

Korban penembakan yang sudah dimakamkan, Rabu siang itu, Supriyadi alias Dayat, korban diduga tersangka pencurian dengan pemberatan dan pencurian dengan kekerasan Selasa (30/8) yang meninggal akibat penembakan oleh anggota Polsek Pontianak Timur.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji mengajak semua elemen masyarakat agar ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang sudah tercipta dengan kondusif tersebut, karena kalau itu tidak tercapai, maka yang rugi masyarakat juga.

"Pelampiasan atau menyampaikan aspirasi itu biasa, asalkan jangan dilakukan dengan cara anarkis saja," katanya.

Menurut dia, masyarakat harus menyampaikan ketidakpuasannya melalui prosedur yang benar, karena ada jalur hukum.

"Saya inginkan masyarakat Kota Pontianak sudah terbiasa dengan hal-hal seperti itu, dan jangan panik dalam menghadapi permasalahan seperti itu. Insya Allah kalau setiap permasalahan di dibicarakan dengan baik akan selesai dengan baik juga," katanya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Kapolda Kalbar Irjen (Pol) Musyafak saat menghadiri pemakaman Supriyadi alias Dayat menyatakan, pihaknya atas nama kepolisian turut berduka cita dan meminta maaf atas kejadian tersebut yang telah mengakibatkan korban meninggal.

Ia berharap keluarga dan kerabat yang ditinggalkan dapat iklhas dan tabah. Ia juga berharap adanya insiden ini tidak tidak meluas sehingga tidak ada korban selanjutnya.

"Semua mahluk hidup pasti akan mati hanya kapan dan caranya yang berbeda-beda, almarhum oleh Tuhan Yang Maha Esa telah ditakdirkan meninggal dengan cara seperti itu, kita yang hadir disini juga akan menyusul, hanya caranya yang berbeda, dan semuanya tidak ada yang tahu, termasuk kapan kita akan dipanggil," ungkapnya.

Bujang Mulia dari pihak keluarga almarhum menyampaikan, ucapan terima kasih atas kehadiran Kapolda beserta pejabat utama Polda Kalbar saat proses pemakaman keluarganya.

"Kami dari pihak keluarga juga menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan almarhum, agar almarhum dapat istirahat dengan tenang dan meninggal dalam keadaan khusnul khotimah," ujarnya.

Prosesi pemakaman korban, di jaga oleh satu peleton anggota Kodim 1207/BS Pontianak, satu peleton anggota Gegana Brimob Polda Kalbar, serta satu regu anggota Lantas Polresta Pontianak.



(U.A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016