Putussibau (Antara Kalbar) - Harga daging sapi di pasar pagi Kota Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mencapai Rp170 ribu per kilogram sehari menjelang Hari Raya Idul Adha.

"Mau tidak mau meskipun harga mahal terpaksa kami membeli, untuk merayakan Idul Adha, kita sebagai pembeli tidak bisa berbuat banyak meskipun harga tersebut tidak wajar," keluh Hasnah salah satu warga Putussibau, Minggu.

Menurut Hasnah, selama ini Pemerintah Daerah tidak ada solusi terkait mahalnya kebutuhan masyarakat menjelang hari - hari besar keagamaan.

"Jikapun ada petugas yang turun ke pasar, itu sifatnya hanya seremonial saja, tidak ada langkah kongkrit yang dilakukan dalam mengontrol harga daging di pasaran," kata Hasnah.

Hal serupa juga diungkapkan Siti warga Putussibau terkait lemahnya pengawasan dari Dinas Perdagangan Kapuas Hulu, mulai dari harga daging hingga sembako tidak bisa dikendalikan.

"Sayangnya kita ini bukan di Pulau Jawa, dengan harga daging yang mencapai Rp170 ribu kemungkinan sudah didemo masyarakat, tetapi untuk di Kapuas Hulu kita ini mampu terpaksa, biaya hidup cukup tinggi," ungkap Siti berkeluh kesah.

Selaku masyarakat Siti meminta ketegasan pemerintah terkait untuk melakukan kontrol harga pasar, sehingga para pedagang tidak semau hatinya dalam menaikkan harga khususnya daging sapi dan sembako.

Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Budiharjo selaku komisi yang membidangi mengakui selama ini harga sembako dan khususnya harga daging sapi di Kapuas Hulu belum bisa teratasi.

Hal tersebut tentunya perlu menjadi catatan dan evaluasi oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Peternakan dan Dinas Perdagangan Kapuas Hulu.

"Itu merupakan persoalan sama dari tahu ke tahun yang terjadi di Kapuas Hulu, Saya menilai Kapuas Hulu belum mampu memenuhi kebutuhannya sendiri untuk bidang peternakan, tentu itu salah satu yang menyebabkan harga daging sapi melonjak," tutur Budiharjo dihubungi via telepon.

Ia meminta Pemerintah Daerah melakukan langkah kedepan, agar menggalakan bidang peternakan, bagaimana persoalan tersebut tidak terulang lagi menjelang hari raya besar keagamaan, karena memang tidak semua masyarakat di kapuas Hulu ini mampu.

"Memang ada ternak sapi di masyarakat namun itu belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Kapuas Hulu, kami minta Dinas Peternakan dapat menyampaikan data yang akurat terkait peternakan, sehingga kita dapat memikirkan bersama - sama solusi atas persoalan tersebut," ucapnya.

Politisi Partai Amanat Nasional itu, meminta Pemerintah Kapuas Hulu melakukan evaluasi baik itu yang berkaitan dengan stok daging atau peternakan maupun yang berkaitan dengan harga di pasaran.

Jika memang ada kendala baik itu kekurangan stok ataupun anggaran dalam pengembangan bidang peternakan, ujarnya, mari dibicarakan bersama antara Pemerintah daerah dengan DPRD Kapuas Hulu sehingga ditemukan solusinya.

Selain itu, ia pun meminta para pedagang untuk tidak aji mumpung, dalam menjual harga daging sapi, maupun sembako. "Yang jelas kasihan masyarakat menengah kebawah, persoalan itu harus menjadi perhatian Pemerintah Daerah," pinta Budiharjo. 

Pewarta: Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016