Mekkah (Antara Kalbar) - Sepuluh kelompok terbang (kloter) jamaah haji akan dipulangkan ke Tanah Air pada 17 September melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah setelah berakhirnya fase Arafah, Muzdalifah dan Mina.

"Mereka sudah harus segera segera bersiap, karena penimbangan barang bawaan (koper) harus dilakukan 48 jam sebelum penerbangan," kata Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid, di Kantor Daerah Kerja Mekkah, Rabu 
  
Kesepulub kloter yang akan dipulangkan pada tahap awal pada Sabtu (17/9) dini hari adalah JKS 01, JKG 01 dan JKG 02, BTH 01, MES 01, PDG 01, BDJ 01, SUB 01 dan SUB 02, serta UPG 01. 
   
Menurut Subhan, petugas PPIH sudah menyampaikan jadwal pemulangan ke pemangku kepentingan Arab Saudi agar disiapkan sarana transportasi yang akan membawa jamaah dari Mekkah menuju Jeddah. "Insya Allah bus tetap up grade pada pemulangan ini," katanya.

Sebelumnya, Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menegaskan bahwa petugas akan memperketat pengawasan saat penimbangan barang di pemondokan karena pada tahun ini "check in" barang akan langsung dilakukan di bandara, tidak lagi di Madinatul Hujjaj.

"Karena tahun ini ada perubahan di mana tidak ada lagi city check in, maka semua barang akan dikirim langsung ke bandara. Kalau di bandara, artinya barang tersebut akan dicek oleh pihak keamaanan arab Saudi," ujar Arsyad.

Oleh karena itu ia mengkhawatirkan jika ada jamaah yang membawa barang-barang terlarang di kopornya termasuk air zam-zam akab menyebabkan keterlambatan pesawat atau jamaah pulang tanpa kopor.

"Dengan pola seperti ini, maka Arab Saudi yang akan menentukan, barang ini sesuai aturan atau tidak. Kalau tidak sesuai aturan akan langsung dikeluarkan mereka," tambahnya.

Untuk itu, PPIH terus mensosialiasikan agar jamaah tidak membawa barang terlarang dalam kopir, termasuk air zamzam.

Sementara itu pergerakan jamaah haji gelombang kedua dari Mekkah ke Madinah akan mulai berlangsung pada 21 September.

(G003/Subagyo)

Pewarta: Gusti NC Aryani

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016