Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Pontianak Andreas Acui Simanjaya mengatakan Kalimantan Barat sebenarnya bisa mencapai posisi daya saing lebih baik lagi, jika kondisi infrastruktur yang baik mendukung perekonomian masyarakat.

"Hasil survei daya saing yang dikeluarkan Asia Competitiveness Institute National University of Singapore yang menunjukkan Kalbar berada di peringkat ke-17 dari 33 provinsi se-Indonesia itu karena infrastruktur kita masih rendah," ujarnya, di Pontianak, Minggu.

Andreas mencontohkan infrastruktur yang masih rendah di Kalbar seperti soal kinerja kelistrikan dan air bersih yang jelek.

"Padahal kedua faktor tersebut yang paling mendukung kegiatan masyarakat, terutama ekonomi. Jika itu baik saya yakin akan membuat daya saing tinggi dan investor akan memilih daerah kita untuk investasi," katanya lagi.

Ia menambahkan bahwa paling kentara lagi daya saing Kalbar dalam urusan logistik.

Menurutnya, Kalbar yang mengandalkan ekspor komoditas primer seperti karet, CPO, dan produk tambang memerlukan infrastruktur jalan dan pelabuhan yang baik untuk distribusi dari daerah penghasil menuju daerah tujuan.

"Saya optimistis tahun depan peringkat daya saing Kalbar akan meningkat karena berbagai proyek infrastruktur yang bersumber dari APBN mulai menyasar Kalbar, seperti proyek jalan, jembatan, pelabuhan itu jadi, tentu daya saing kita akan bertambah," ujar dia.

Namun untuk perbaikan masalah perizinan di bidang investasi saat ini, kata Andreas, sudah mulai tampak seperti yang paling mencolok di Kota Pontianak dengan berbagai kemudahan dan kecepatan.

"Sedangkan di sektor teknologi komunikasi dan informasi saat ini semakin banyak perusahaan, bahkan UMKM yang memanfaatkan aplikasi digital dalam bisnisnya. Hal itu tentu akan membuat dunia usaha di Kalbar makin modern," kata dia pula. 

(KR-DDI/B014)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016