Mempawah (Antara Kalbar) – Dewan pertimbangan DPD Partai Golkar Kabupaten Mempawah, Ria Norsan dalam sepekan terakhir menjadi bahan pembicaraan berbagai kalangan diKalbar.

Orang nomor satu di Kabupaten Mempawah itu disebut-sebut sebagai salah satu calon kuat menjadi ketua DPD Partai Golkar  Provinsi Kalbar  akhirnya angkat bicara terkait Musyawarah Daerah (Musda) ke IX Partai Golkar di Provinsi itu.

Meski sempat digadang-gadangkan bersama empat kandidat/calon ketua DPD Partai Golkar Kalbar lainnya, sebut saja Adang Gunawan, Mantan Bupati Sintang Milton Crosby, dan Mantan Bupati Melawi Firman Muntaco.

Namun publik kini masih bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi dalam pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke IX Partai Golkar Povinsi Kalbar, yang mengalami deadlock hingga terjadi skorsing sampai dengan waktu yang tidak ditentukan sejak 15 September 2016 lalu.

Proses Musyawarah Daerah (Musda) IX partai berlambang pohon beringin tingkat Kalbar itu hingga kini dikabarkan masih berproses dan harus kembali dikoordinasikan ke DPP Golkar.

Pasca deadlock atau skorsing pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) IX Partai Golkar Kalbar, beberapa hari kemudian Ria Norsan dikabarkan menghilang.

Berbagai pemberitaan dan pendapat berbagai kalangan pun beredar di media massa. Ria Norsan pun membantah berbagai rumor yang beredar seperti adanya tudingan upaya lobby-lobby ke DPP Golkar dengan uang dan lain sebagainya.

Upaya tersebut jelas dinilai berbagai pihak sebagai langkah yang ambisius yang kotor guna mulus melenggangkan diri menjadi ketua Partai Golkar melalui Musyawarah Daerah (Musda) ke IX PG Kalbar.

"Itu sama sekali tidak saya lakukan. Saya sudah bilang dengan mereka, kalau seandainya saya ada memberikan uang kepada DPP Golkar. Hari ini pun saya siap disambar petir. Ditabrak mobil pun saya siap," ucap Ria Norsan.

"Tidak saya lakukan seperti itu. Itu keinginan dari DPP Golkar. Sebenarnya itu bukan harga mati. DPP Golkar cuma menawarkan bagaimana kalau seandainya saya ketua, pak Adang Gunawan sekretaris. Waktu itu Junaidi Bustam itu bendahara umumnya. Kemudian Firman Muntaco itu ketua hariannya," kata Ria Norsan.

Disinggung bagaimana dinamika politik di dalam tubuh partai golkar, khususnya di Kalbar terkait pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke IX PG Kalbar, Ria Norsan menegaskan siapapun pengurus Partai Golkar nantinya harus bisa membesarkan Partai Golkar, bukan menguasai Golkar.

"Kita tentu tahu sekarang ini grafik pendapatan suara Golkar turun. Jadi sebagai kader tentu saya berharap kedepan kita memang harus mencari figur yang bisa membesarkan Golkar. Jadi media massa saya harapkan jangan berlebihanlah dalam hal pemberitaan ini," ujarnya.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016