Putussibau (Antara Kalbar) - Ratusan Kepala Desa di Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat mendapat pelatihan penggunaan alat Global Positioning System (GPS) yang akan digunakan untuk pengukuran batas desa di wilayahnya masing - masing.

Pelatihan tersebut diselenggarakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kapuas Hulu di Gedung MABM, Kedamin Putussibau Selatan, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Kamis.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Desa Kapuas Hulu Abdullah Usman mengatakan pelatihan alat GPS untuk penyelesaian batas desa dengan titik koordinat yang jelas, sehingga batas suatu wilayah khususnya desa tidak akan berpindah - pindah.

"Selama ini batas desa atau wilayah hanya ditandai dengan tanaman ataupun sungai, tetapi jika dengan GPS sudah pasti ada titik koordinat siapapun tidak bisa mengeser - gesernya, " kata Abdullah.

Menurut Abdullah untuk di Kapuas Hulu masih ada yang belum menyelesaikan batas desa jikapun sudah selesai belum menggunakan titik koordinat, tentu hal tersebut dapat menimbulkan persoalan apalagi jika suatu desa tersebut memiliki potensi yang dilirik investor, untuk itu batas desa sangat penting.

Ia mengimbau agar desa yang belum menyelesaikan batas desa untuk segera menuntaskannya, dikatakan Abdullah jangan sampai timbul persoalan baru hal tersebut ditangani.

"Terkadang batas desa disepelekan padahal bisa menimbulkan konflik," ucap Abdullah.

Ditegaskan Abdullah dalam Peratutan Bupati Kapuas Hulu nomor 7 Tahun 2016, Tentang pedoman penggunaan dana desa disebutkan jika ada desa yang belum menyelesaikan batas desa maka dana desa akan dipotong sebesar 25 persen.

"Saya berharap batas desa segera dituntaskan, selain itu bagi desa yang belum memiliki GPS sebaiknya melakukan pengadaan GPS," tegas Abdullah.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016