Pontianak (Antara Kalbar) - Tim Pemeliharaan Jaringan Rayon Kota Pontianak secara rutin membersihkan sampah layang-layang yang menempel pada jaringan listrik di Jalan Adi Sucipto, Pontianak yang menyebabkan pemadaman.

"Apa yang kita lakukan sebagai upaya preventif untuk mencegah gangguan listrik akibat layang-layang. Upaya tersebut kita dilakukan secara rutin untuk meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat," ujar Manajer PLN Area Pontianak, Hitler SP Togatorop di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan di daerah Cempaka Putih, Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya termasuk spot lokasi yang masih banyak terdapat warga yang bermain layang-layang. Hal itu menurutnya tentu mengganggu keberlangsungan pasokan listrik ke masyarakat.

"Hari minggu kemarin kawat layang-layang sebabkan terputusnya kabel JTM di Jalan Adi Sucipto. Aliran listrik sempat terputus selama beberapa jam karena petugas kami harus memperbaiki kabel yang putus serta mengganti beberapa peralatan kami yang juga ikutan rusak," kata Hitler.

Lebih lanjut Hitler menghimbau kepada masyarakat untuk tidak bermain layang-layang terutama bertali kawat di dekat jaringan dan instalasi listrik milik PLN.

"Mari kita peduli terhadap keberadaan listrik. Jangan bermain layang-layang terutama dengan menggunakan kawat. Listrik untuk kita, untuk anak cucu kita, untuk kehidupan yang lebih baik," katanya.

Sementara itu, Alfian (32) warga Adi Sucipto yang membuka usaha pembuatan roti merasa terganggu dengan adanya pemadaman listrik secara mendadak seperti yang terjadi pada hari Minggu (30/10).

"Pengusaha kecil seperti kami ini sangat tergantung pada listrik, nyaris kegiatan usaha akan terhenti jika listrik padam. Berapa kerugian yang harus kami tanggung jika listrik sering padam," katanya.

Ia menambahkan sangat menyesal dengan banyaknya warga yang masih suka main layang-layang. Menurutnya selain mengancam keselamatan warga juga akan menyebabkan listrik padam.

"Kemarin ada suara ledakan pada kabel listrik sebelum padam," kata dia.


Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016