Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) mencatat penggunaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di daerahnya meningkat hingga 2.000 persen pada Januari-April 2024 dibandingkan periode sama 2023.
General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin di Banjarbaru, Kalsel, Kamis, mengatakan pada Januari-2024 2024, penggunaan SPKLU tercatat mencapai 190 kali transaksi di 12 unit SPKLU tersebar di Kalsel dan Kalteng.
"Meskipun mobil listrik di Kalimantan belum seperti di Jawa, namun dari hasil pemantauan terjadi peningkatan penggunaan SPKLU. Artinya, sudah mulai banyak masyarakat yang menggunakan mobil listrik," ujarnya.
Ia menyebutkan berdasarkan data transaksi penggunaan SPKLU PLN UID Kalselteng tercatat sebanyak 190 kali transaksi dengan total 2.330,2 kWh sejak Januari-April 2024, sedangkan periode sama 2023 hanya 10 kali transaksi.
Menurut dia, data itu menjadi bukti pengguna mobil listrik di Kalimantan mulai bertumbuh dan diharapkan jumlahnya semakin banyak seiring penyediaan SPKLU yang disiapkan PLN untuk memenuhi kebutuhan energi bagi kendaraan listrik.
Joharifin menuturkan peningkatan penggunaan mobil listrik itu akan mendukung program penurunan emisi gas rumah kaca pada 2060.
Selain itu, kata dia, PLN UID Kalselteng turut mendorong gerakan Borneo Green Environment, yang dicanangkan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor sejak 2017 dengan menambah SPKLU di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
"Tahun ini, PLN UID Kalselteng sudah merencanakan menambah 35 SPKLU baru di beberapa titik penting sepanjang jalur protokol Kalimantan, dan kami mendorong agar akhir Juni 2024 sudah bisa selesai 10 SPKLU yang diharapkan menjadi pemicu meningkatnya penggunaan mobil listrik di Kalimantan," ujar Joharifin.