Sanggau (Antara Kalbar)- Masyarakat di Kabupaten Sanggau diminta untuk tidak mudah terprovokasi seiring munculnya isu-isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang akhir-akhir ini mulai merebak di Kalimantan Barat.

Hal ini akibat memanasnya suhu politik menjelang pilkada serentak, termasuk yang baru-baru ini sedang santer terjadi di DKI Jakarta.

Raja Sanggau Pangeran Ratu Suryanegara Drs H Gusti Arman M Si meminta masyarakat di Kabupaten Sanggau harus jernih melihat kondisi yang terjadi saat ini.

Menurut dia, bisa jadi akibat dari upaya-upaya untuk menimbulkan kekisruhan, keresahan, dan friksi-friksi
di masyarakat.

Dimana ujung-ujungnya akan menimbulkan satu suasana ketidaknyamanan di masyarakat. "Kita meminta masyarakat di Kabupaten Sanggau untuk tidak terprovokasi dan tidak bersikap emosional. Berikan kesempatan kepada pihak aparat kepolisian untuk menelusuri terkait hal-hal yang menimbulkan keresahan. Terkait dengan dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Jakarta baru-baru ini," ungkapnya.

Selain itu, pria yang akrab disapa Pak Teh ini meminta masyarakat menghindari berkembangnya isu-isu sara tersebut. Masyarakat juga cerdas dengan isu-isu yang terjadi terkait pilkada ini, jangan sampai terprovokasi.

“Kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok menjadi pembelajaran penting dalam kehidupan beragama agar rasa saling menghormati tetap terjaga. Karena itu, penting bagi penegak hukum untuk bisa menuntaskan secara hukum tanpa terintervensi oleh kekuatan politik ataupun kekuasaan," tegas dia.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016