Jakarta (Antara Kalbar) - Kepala Biro Perencanaan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Syamsul Widodo mengatakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) lebih bisa dikapitalisasi dibandingkan koperasi.

"Kelebihan BUMDes, bisa lebih besar dan lebih bisa dikapitalisasi," ujar Syamsul dalam Seminar Terbatas Sinergi Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa di Jakarta, Kamis.

Dia memberi contoh di kampung halamannya, di Kediri ada BUMDes yang mempunyai tanah kelas satu yang kemudian disewakan.

Kemudian juga ada desa yang mempunyai mata air, BUMDes bisa membangun jaringan pipanya dan keuntungannya bisa digunakan untuk kegiatan sosial lainnya.

"Keuntungannya digunakan untuk memberikan beasiswa pada anak di desa itu untuk melanjutkan pendidikan tinggi," tambah dia.

Dia mengatakan sulit untuk menyalurkan dana desa langsung ke koperasi karena berdasarkan Permendes Nomor 4 Tahun 2015, dana desa tidak bisa langsung ke koperasi.

"Kecuali kalau BUMDes mendirikan koperasi, karena memang peraturannya seperti itu," tambah dia.

Menurut dia, antara BUMDes dan koperasi mempunyai konsep yang sama, yakni sama-sama ingin mensejahterakan masyarakat atau anggotanya.

Permendes itu mewajibkan badan hukum perseroan sebagai bentuk dari BUMDes.

Meski demikian, terdapat perbedaan prinsip antara BUMDes dan koperasi yakni di dalam BUMDes ada kemitraan antara pemerintah desa dengan masyarakat, berbeda dengan koperasi. BUMDes dibentuk melalui peraturan desa yang didahului dengan musyawarah desa.

"Dari hasil musyawarah itu nantinya akan ditentukan bentuk usahanya. Apakah perseroan terbatas atau koperasi," lanjut dia.

Meski demikian, pihaknya tetap mendukung keberadaan koperasi.

Seminar Terbatas Sinergi Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa dengan tema "Menggali Potensi Ekonomi Menuju Kesejahteraan Masyarakat Desa" menghadirkan pembicara kunci Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Seminar tersebut diselenggarakan dalam rangka peringatan ulang tahun ke-79 Perum LKBN Antara.

Selain Syamsul, pembicara pada seminar tersebut adalah Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta dan Ketua Lembaga Perberdayaan Masyarakat "Sanama" Andi Isvandiar Muluk.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016