Semarang (Antara Kalbar) - Ribuan warga dari desa sekitar pabrik Semen Indonesia di Rembang, karyawan Semen Indonesia, dan santri pondok pesantren menyampaikan aspirasi di kantor Gubernur Jawa Tengah untuk mendukung pabrik Semen Indonesia di Rembang terus berjalan. 

Warga menyerahkan spanduk berisi 4.000 tanda tangan dukungan pembangunan pabrik Semen Indonesia kepada Asisten I Pemerintahan Jawa Tengah Siswo Laksono mewakili Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sambil berorasi, mereka membawa spanduk dan poster bertuliskan tuntutan warga yang mendukung kelanjutan pendirian pabrik Semen Indonesia di Rembang. Beberapa poster dan spanduk itu berbunyi: “Kami Turun ke Jalan Sebagai Pendukung Pabrik Semen”; “Ijinkan Pabrik Semen Berdiri”; “Semen Indonesia menjadikan hidup kita lebih baik”; “Gak Perlu Ngomong Neko Wong Rembang Dukung Pabrik Semen”; “Pak Ganjar Jangan Takut LSM Abal-Abal”; “Semen Indonesia Bukan Ancaman”.

Wa’id, warga Desa Timbrangan, yang merupakan desa sekitar Pabrik Semen Indonesia mengatakan bahwa kegiatan kali ini sebagai wujud apresiasi dan dukungan kepada Gubernur Ganjar Pranowo. 

“Kami mendukung Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang memberikan izin Semen Indonesia untuk meneruskan permbangunan pabrik. Sebagai warga, kami ingin Rembang maju layaknya kota - kota tetangga. Dengan adanya pabrik ini, kami berharap dapat mengentaskan kemiskinan melalui penyerapan tenaga kerja di Pabrik Semen Indonesia.” ujarnya.

Dikatakan lebih lanjut oleh Wa’id, warga juga mengapresiasi ketegasan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk memberikan izin operasi pabrik Semen Indonesia.” Jangan goyah dan terpengaruh hasutan LSM-LSM yang tidak bertanggung jawab. Kami dukung dan siap di belakang pak Ganjar,” ujarnya. 

Saat ini, meskipun pabrik belum beroperasi kami merasakan manfaatnya. Melalui program CSR, Semen Indonesia telah melakukan banyak kegiatan seperti pembinaan UMKM, pelatihan usaha, pengobatan gratis, perbaikan sarana umum, pemberian sembako, penyalurasn beasiswa, dan pembangunan embung air, dimana apa yang telah dilakukan perusahaan tersebut telah kami rasakan manfaatnya, kata Wa'id.

Sementara itu, kuasa Hukum Serikat Karyawan Semen Indonesia, Ahmad Mihdan mengatakan hasil survei di lapangan menunjukkan bahwa warga yang menolak pabrik semen hanya sekitar 5 persen saja. Sebagian besar warga mendukung pembangunan pabrik Semen Indonesia. 

Mengenai isu lingkungan yang dihembuskan oleh pihak penolak, perlu dilakukan audit lingkungan oleh pemerintah. “Audit lingkungan dilakukan untuk pembuktian agar para warga ini tidak menjadi resah oleh isu yang mereka hembuskan. Pasalnya di lokasi pabrik Semen Indonesia sudah ada 100 tambang warga lokal yang telah melakukan penambangan selama hampir 20 tahun. Tambang warga lokal itu telah ada sejak tahun 1996, itu yang dibuat isu oleh mereka jika pabrik Semen akan merusak lingkungan.” ujarnya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016