Sanggau (Antara Kalbar) - Saat perayaan malam tahun 2017 kali ini, masyarakat di kota Sanggau, disuguhi keunikan dengan digelar Festival Keriang Bandong.

Walaupun pesertanya masih sedikit, namun cukup memberikan nuansa baru bagi perayaan tahun baru kali ini.

Hanya saja, keriang bandong yang digelar di sungai kapuas, kota Sanggau ini, tidak lagi menggunakan lampu-lampu berbahan bakar minyak tanah dengan sumbu diatas wadah berupa batang bambu.

Namun, sekarang ini sudah menggunakan arus aki (accu), atau menggunakan lampu hias.

Keriang bandong ini dipasang di speedboat moda transportasi sungai Kapuas, dengan berbagai bentuk, mulai dari jenis-jenis hewan hingga miniatur masjid.

Kendati demikian, tetap memberikan keindahan kelap-kelip lampu ini disambut sukacita anak-anak dan warga yang melihat dari tepi sungai muara kantuk, kota Sanggau. Para warga memandang cahaya keriang bandong ini dengan kesan takjub.

Bahkan untuk lebih seru, mereka bermain meriam karbit yang disulut api, hingga menghasilkan dentuman suara.

Untuk mengabadikan keiindahan dan semaraknya suasana tersebut, warga banyak yang mempoto dan bahkan ber-selfie ria, takut kehilangan momen
tersebut.

Kemeriahan semakin kentara dengan lantunan irama musik dari atas ponton terapung.

Akan tetapi sayangnya, tradisi keriang bandong ini semakin ditinggalkan. Pasalnya warga memilih lampu seri yang praktis seperti lampu kerlap-kerlip yang berwarna warni untuk dipasang di perkarangan rumah.

Pergeseran ini bukan tanpa alasan karena harga minyak tanah juga semakin mahal dan bahan untuk membuat keriang bandong semakin sulit dicari.

Wawan Dali Suwandhi salah seorang warga kota Sanggau berharap untuk perayaan tahun baru kedepannya, peserta mesti lebih banyak lagi.

Dan hendaknya instansi terkait bisa mempatenkan keriang bandong di sungai kapuas tersebut, agar menjadi ciri khas Kabupaten Sanggau.

"Ini sangat bagus untuk daya tarik wisata, memang harapan kita kedepannya lebih meriah dan pesertanya bisa banyak. Inikan bagian dari upaya untuk melestarikan khasanah budaya daerah," ujar dia.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017