Mempawah (Antara Kalbar) - Stasiun Klimatologi Kelas II BMKG Mempawah memperkirakan curah hujan pada sepuluh hari kedua Januari 2017 di Kalimantan Barat dalam kategori rendah hingga menengah 20 - 100 milimeter.

    Menurut Kepala Staklim (Stasiun Klimatologi) Kelas II BMKG Mempawah, Kalbar, Wandayantolis saat dihubungi di Pontianak, Senin, terdapat daerah dengan kejadian hujan tinggi antara 150-300 milimeter yang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Sanggau dan Bengkayang.

    "Berdasarkan pantauan kondisi dinamika atmosfer pada dasarian II terpantau ENSO dan Dipole Mode netral, hal ini diperkuat oleh suhu muka laut di perairan sekitar Kalimantan Barat cenderung netral yang menyebabkan potensi pembentukan awan dan hujan kurang signifikan," jelasnya.

    Pola angin pada awal dasarian II, kata Wandayantolis, terganggu oleh adanya subsidensi di atas wilayah Indonesia bagian barat, sehingga menyebabkan beberapa wilayah di Kalimantan Barat kehilangan hujan selama beberapa hari pada dasarian II.

    "Prospek curah hujan pada dasarian III Januari 2017 di Kalbar diprakirakan berkisar antara 50 hingga 200 milimeter, dengan kategori hujan menengah. Adapun suhu rata-rata diprakirakan akan berkisar antara 25 derajat celsius hingga 28 derajat celsius, dimana wilayah pesisir cenderung lebih hangat dibanding daerah hulu," paparnya.

    Lebih lanjut, Kepala Staklim BMKG Mempawah, Kalbar Wandayantolis mengungkapkan bahwa kondisi curah hujan diprakirakan akan meningkat di sepuluh hari terakhir pada bulan Januari 2017.

    "Bila dibandingkan dasarian sebelumnya, meskipun kondisi ini belum berpotensi mengakibatkan banjir, namun tetap perlu diwaspadai terutama di daerah-daerah yang merupakan wilayah rawan banjir. Berkaitan dengan hal tersebut, hendaknya masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi terhadap dampak dari peningkatan curah hujan tersebut," imbaunya.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017