Putussibau (Antara Kalbar) - Dewan Pengawas Tropical Forest Conservation Act (TFCA) Kalimantan melakukan kunjungan ke sejumlah mitra di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, guna melihat lokasi penerapan program dan sejauh mana pencapaian pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan di daerah tersebut.
"Program TFCA Kalimantan yang berlokasi di Kapuas Hulu merupakan program kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Amerika dalam rangka pengalihan utang untuk kegiatan konservasi hutan," ujar Direktur Program TFCA Kalimantan, Puspa Dewi Liman di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa.
Ditambahkannya bahwa kunjungan dilakukan dalam rangka juga untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun para mitra.
"Kunjungan ini juga untuk memberikan rekomendasi dan arahan terkait pengembangan kegiatan TFCA Kalimantan di Kabupaten Kapuas Hulu," kata dia.
Dijelaskannya bahwa lahirnya TFCA khususnya di Kalimantan berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada 29 September 2011 dengan The Nature Conservancy (TNC) dan Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF) sebagai Swap Partner. Sedangkan Yayasan Kehati ditunjuk sebagai Administrator TFCA Kalimantan.
"Program ini dilaksanakan melalui penyaluran dana hibah oleh Yayasan Kehati sebagai administrator kepada lembaga yang sesuai di daerah dan proposalnya mendapat persetujuan Dewan Pengawas," paparnya.
Dia mengatakan TFCA Kalimantan memfasilitasi program konservasi perlindungan, restorasi dan pemanfaatan lestari hutan tropis di Indonesia melalui kerja sama dengan Program Karbon Hutan Berau (Berau Forest Carbon Program) dan Program Heart of Borneo (HOB).
"Lokasi pelaksanaan kegiatan TFCA Kalimantan meliputi 4 kabupaten target yaitu Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat, Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu serta Kabupaten Berau di Kalimantan Timur,"jelasnya.
Kembali ia menyampaikan setiap tahun dilakukan kunjungan Dewan Pengawas TFCA Kalimantan ke lokasi kegiatan yang dilaksanakan oleh penerima hibah.
"Dewan Pengawas di Kapuas Hulu mengunjungi mitra TFCA Kalimantan meliputi AOI, Forum DAS Labian-Leboyan, KOMPAKH, ASPPUK dan FORINA, Lanting Borneo dan YDT," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Program TFCA Kalimantan yang berlokasi di Kapuas Hulu merupakan program kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Amerika dalam rangka pengalihan utang untuk kegiatan konservasi hutan," ujar Direktur Program TFCA Kalimantan, Puspa Dewi Liman di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa.
Ditambahkannya bahwa kunjungan dilakukan dalam rangka juga untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun para mitra.
"Kunjungan ini juga untuk memberikan rekomendasi dan arahan terkait pengembangan kegiatan TFCA Kalimantan di Kabupaten Kapuas Hulu," kata dia.
Dijelaskannya bahwa lahirnya TFCA khususnya di Kalimantan berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada 29 September 2011 dengan The Nature Conservancy (TNC) dan Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF) sebagai Swap Partner. Sedangkan Yayasan Kehati ditunjuk sebagai Administrator TFCA Kalimantan.
"Program ini dilaksanakan melalui penyaluran dana hibah oleh Yayasan Kehati sebagai administrator kepada lembaga yang sesuai di daerah dan proposalnya mendapat persetujuan Dewan Pengawas," paparnya.
Dia mengatakan TFCA Kalimantan memfasilitasi program konservasi perlindungan, restorasi dan pemanfaatan lestari hutan tropis di Indonesia melalui kerja sama dengan Program Karbon Hutan Berau (Berau Forest Carbon Program) dan Program Heart of Borneo (HOB).
"Lokasi pelaksanaan kegiatan TFCA Kalimantan meliputi 4 kabupaten target yaitu Kabupaten Kapuas Hulu di Kalimantan Barat, Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu serta Kabupaten Berau di Kalimantan Timur,"jelasnya.
Kembali ia menyampaikan setiap tahun dilakukan kunjungan Dewan Pengawas TFCA Kalimantan ke lokasi kegiatan yang dilaksanakan oleh penerima hibah.
"Dewan Pengawas di Kapuas Hulu mengunjungi mitra TFCA Kalimantan meliputi AOI, Forum DAS Labian-Leboyan, KOMPAKH, ASPPUK dan FORINA, Lanting Borneo dan YDT," kata dia.
(KR-DDI/N005)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017