Sanggau (Antara Kalbar)- Pengurus Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Sanggau meminta dilakukan audit teknis dan investigasi atas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di Sungai Batu, Kapuas, Sanggau.

"Informasi yang kami dapat, PLTU Sungai Batu itu, sering mengalami kerusakan atau gangguan. Nah, kami minta instansi terkait melaksanakan audit teknis terhadap semua komponen PLTU tersebut," ujar salah seorang pengurus LAKI Sanggau, Munawar Rahim SH, Selasa.

Diketahui, PLTU Sungai Batu, Sanggau ini berkapasitas 14 Mega Watt (MW) secara resmi dioperasikan pada hari Rabu (17/12/2014) lalu.

Dibangunnya PLTU diharapkan akan memperkuat pasokan listrik pada sistem Sanggau. Peresmian beroperasinya PLTU Sanggau yang masuk dalam program PLN untuk pembangunan PLTU Skala Kecil ini dilakukan oleh Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PLN saat itu, Nasri Sebayang.

Karena baru beberapa tahun beroperasi dan sekarang sudah sering mengalami kerusakan atau gangguan, maka LAKI Sanggau menyarankan agar instansi berwenang melakukan audit teknis atau audit investigasi terhadap komponen di PLTU tersebut.

"Kan PLTU Sungai Batu ini, memiliki dua unit pembangkit listrik. PLTU ini penyuplai listrik utama di Kabupaten Sanggau dan Sekadau. Walaupun tergolong baru, namun sering terjadi kerusakan, ini yang mengundang pertanyaan," ungkap dia.

Selain itu kata Munawar, PT PLN harus diaudit karena kerap menyatakan energi listrik di Kabupaten Sanggau dalam kondisi surplus. Namun kenyataannya masyarakat sebagai pelanggan tetap harus merasakan dampak pemadaman listrik bergilir saat salah satu pembangkit mengalami perbaikan.

"PLN harus menjelaskan kepada masyarakat mengenai kelangsungan pembangkit listrik yang telah dibangun
dan berapa daya yang telah dihasilkan. Sehingga kita tidak tahu masing-masing pembangkit itu menghasilkan berapa daya," ujar pria yang berprofesi sebagai pengacara ini.

Sebelumnya, Manager PLN Area Sanggau, M Abdul Basid Nurul Fauzi mengatakan, terjadinya pemadaman listrik di Kabupaten Sanggau saat ini, dikarenakan pembangkit di PLTU ada yang dilaksanakan perawatan periodik.

Sedangkan satu unitnya pembangkit mengalami gangguan, sehingga mengakibatkan suplay daya listrik defisit yang berujung pada pemadaman.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017