Jakarta (Antara Kalbar) - Indonesia akan memangkas cabang-cabang olahraga
dalam Asian Games 2018 menjadi 37 cabang dari 42 cabang yang akan
diusulkan kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA) sebelum 29 Maret.
"Wakil Presiden sebagai Ketua Tim Pengarah Kepanitiaan Asian Games 2018 sudah memutuskan cabang-cabang olahraga harus sama jumlahnya dengan Asian Games 2014 di Incheon. Maka, kami akan berkomunikasi dengan OCA terkait jumlah cabang olahraga itu," kata Menpora Imam Nahrawi selepas Rapat Koordinasi Asian Games 2018 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di Jakarta, Rabu.
Menpora mengatakan pemangkasan cabang-cabang olahraga itu juga terkait efektivitas dan efisiensi anggaran penyelenggaraan Asian Games yang mencapai Rp4 triliun.
"Kami belum memutuskan cabang-cabang olahraga apa yang akan dihilangkan dari Asian Games. Tapi, Wakil Presiden telah menugaskan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk mengkaji secara detail cabang-cabang olahraga yang akan dihilangkan itu," kata Menpora.
Namun, lanjut Menpora, pemangkasan jumlah cabang-cabang olahraga Asian Games itu tidak akan mengurangi target Indonesia untuk mencapai peringkat 10 hingga delapan dalam perolehan medali pesta olahraga multi-cabang olahraga tertinggi di Asia itu.
"Kami menargetkan peringkat 10 hingga delapan dengan perolehan 23 medali emas. Strategi pencapaian target medali itu sepenuhnya ada pada Satlak Prima," kata Menpora.
Menpora juga tidak menjelaskan apakah cabang-cabang olahraga yang akan dihapus dalam Asian Games 2018 termasuk dalam rumpun cabang olahraga Olimpiade atau non-Olimpiade.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto menjelaskan cabang-cabang olahraga yang akan dihapus dalam Asian Games bukan merupakan cabang olahraga yang punya potensi medali emas bagi Indonesia.
"Cabang-cabang olahraga itu juga bukan disiplin Olimpiade. Kami akan menyampaikan kepada OCA sebelum 29 Maret karena kami mengacu pada satu tahun sebelum penyelenggaraan jumlah cabang olahraga sudah harus tetap dan tidak ada perubahan lagi," kata Gatot.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Wakil Presiden sebagai Ketua Tim Pengarah Kepanitiaan Asian Games 2018 sudah memutuskan cabang-cabang olahraga harus sama jumlahnya dengan Asian Games 2014 di Incheon. Maka, kami akan berkomunikasi dengan OCA terkait jumlah cabang olahraga itu," kata Menpora Imam Nahrawi selepas Rapat Koordinasi Asian Games 2018 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di Jakarta, Rabu.
Menpora mengatakan pemangkasan cabang-cabang olahraga itu juga terkait efektivitas dan efisiensi anggaran penyelenggaraan Asian Games yang mencapai Rp4 triliun.
"Kami belum memutuskan cabang-cabang olahraga apa yang akan dihilangkan dari Asian Games. Tapi, Wakil Presiden telah menugaskan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk mengkaji secara detail cabang-cabang olahraga yang akan dihilangkan itu," kata Menpora.
Namun, lanjut Menpora, pemangkasan jumlah cabang-cabang olahraga Asian Games itu tidak akan mengurangi target Indonesia untuk mencapai peringkat 10 hingga delapan dalam perolehan medali pesta olahraga multi-cabang olahraga tertinggi di Asia itu.
"Kami menargetkan peringkat 10 hingga delapan dengan perolehan 23 medali emas. Strategi pencapaian target medali itu sepenuhnya ada pada Satlak Prima," kata Menpora.
Menpora juga tidak menjelaskan apakah cabang-cabang olahraga yang akan dihapus dalam Asian Games 2018 termasuk dalam rumpun cabang olahraga Olimpiade atau non-Olimpiade.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto menjelaskan cabang-cabang olahraga yang akan dihapus dalam Asian Games bukan merupakan cabang olahraga yang punya potensi medali emas bagi Indonesia.
"Cabang-cabang olahraga itu juga bukan disiplin Olimpiade. Kami akan menyampaikan kepada OCA sebelum 29 Maret karena kami mengacu pada satu tahun sebelum penyelenggaraan jumlah cabang olahraga sudah harus tetap dan tidak ada perubahan lagi," kata Gatot.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017