Pontianak (Antara Kalbar) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan 8 Mobile Power Plant yang tersebar di berbagai daerah dengan total kapasitas 500 MW dan 9 infrastruktur kelistrikan di Kalimantan Barat.

    Peresmian ini dipusatkan di MPP Mempawah 4 x 25 MW yang terletak  di Desa Jungkat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Sabtu (18/3).

Adapun ke 8 MPP yakni :
1. MPP Jeranjang- Lombok dengan kapasitas ( 2 x 25 MW) yang telah beroperasi sejak tanggal 27 Juli 2016.
2. MPP Air Anyir- Bangka dengan kapasitas (2x25 MW) beroperasi sejak 13 september 2016
3. MPP Tarahan – lampung (4x25 MW) beroperasi sejak 29 september 2016
4. MPP Nias (1x25 MW) Mulai beroperasi pada 31 oktober 2016
5. MPP balai Pungut-Riau dengan kapasitas (3x25 MW) mulai beroperasi sejak 13 November 2016
6. MPP Suge- belitung (1x25 MW) mulai beroperasi pada 22 November 2016
7. MPP Paya Pasir-Medan berkapasitas (3x25 MW) mulai beroperasi sejak 9 desember 2016.
8. MPP Pontianak kapasitas (4x25 MW) mulai beroperasi pada 8 November 2016.
    Keseluruhan pembangkit tersebut berhasil diselesaikan PLN melalu penugasan kepada anak Perusahaan PLN yakni Bright Batam hanya dalam waktu 6 bulan, terhitung sejak di groundbreaking oleh Presiden pada Semester Awal 2016 lalu.
    Pembangunan keseluruhan proyek tersebut menelan biaya lebih dari Rp8 triliun sekaligus bagian dari program 35.000 MW.
    Peresmian 8 unit pembangkit listrik tenaga gas ini merupakan bukti komitmen PLN dalam percepatan program 35.000 MW serta meningkatkan ratio elektrifikasi tanah air sebesar 99,7 persen pada 2019.
    "Kami berharap dengan adanya 8 tambahan MPP yang tersebar berkapasitas total 500 MW ini bisa menambah keandalan sistem kelistrikan terutama di NTB, Sumatera Utara, Lampung, Bangka Belitung, Pekanbaru Riau serta Kalbar. Ketersediaan energi listrik sangat strategis karena berdampak pada perkembangan investasi daerah dan perekonomian masyarakat," ujar Dirut PLN Sofyan Basir.
    Sejalan dengan peresmian ini, PLN juga telah berhasil menyelesaikan pembangunan fnfratruktur kelistrikan di Kalimantan Barat yakni:

1. PLTU Ketapang 2x10 MW
2. SUTT 150 kV Parit Baru – Kota Baru sepanjang 44 kms
3. SUTET 275 kV Bengkayang-Jagoibabang sepanjang 162 kms
4. SUTT 150 kV Singkawang-Bengkayang sepanjang 140 kms
5. SUTT 150 kV Singkawang- Sambas sepanjang 118 kms
6. GI 150 kV Kota Baru dengan daya 30 MVA
7. GI 150 kV Sambas dengan daya 30 MVA
8. GITET 275 kV Bengkayang 2x250 MVA
9. GI 150 kV Bengkayang sebesar 30 MVA

    Khusus untuk sistem Khatulistiwa dengan penambahan MPP Pontianak sebesar 100 MW kini total daya mampu di Sistem Khatulistiwa mencapai 426 MW dengan beban puncak 300 MW.
    "100 MW untuk Sistem Katulistiwa artinya bisa memberi peluang penyambungan listrik untuk 120 ribu pelanggan baru," tambah Sofyan Basir .
    Penyelesaian infrastruktur kelistrikan juga tidak terlepas dari peran serta masyarakat, stakeholder dan Pemerintahan setempat yang memberikan bantuan serta kemudahan dalam proses pembangunan kelistrikan.


Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017