Pontianak (Antara Kalbar) - Pakar Wisata yang juga pernah duduk sebagai Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata RI, Watie Moerany menilai Provinsi Kalimantan Barat harus sudah memiliki "branding" wisata karena hal itu dapat menguatkan promosi wisata daerah tersebut.

"Kalau wisata daerahnya ingin maju dan dikenal luas maka perlu ada branding. Selama ini Kalbar belum memiliki dan itu harus menjadi PR untuk segera dibuat," ujarnya saat menjadi pemateri Sosialisasi Branding Pesona Indonesia di Pontianak, Rabu.

Watie menjelaskan bahwa branding pariwisata merupakan nilai dari suatu janji tentang potensi daerah khususnya wisata.

"Branding itu janji, artinya apa yang menjadi branding itu memang benar adanya. Ketika orang wisatawan datang ke suatu tempat maka apa yang dilihat dan kesan dirinya seperti branding yang digaungkan," kata dia.

Dorongan agar Kalbar memiliki branding wisata datang dari Yuk Jelajah Kalbar.

Owner Yuk Jelajah Kalbar, Dewi mengatakan selama ini pihaknya dalam menjual paket wisata dan promosi kesulitan dalam hal apa yang akan menjadi ikon untuk dikenalkan secara luas.

"Kita memiliki obyek wisata Kalbar yang luar biasa terutama dalam hal pertualangan, alam dan budaya. Namun untuk branding kita ini belum ada untuk membungkus potensi wisata dalam satu persepsi untuk dikenalkan secara luas," kata dia.

Sosialisasi branding pesona Indonesia di Hotel Mercure Pontianak yang digelar oleh Disporapar Kalbar tersebut menghadir sejumlah SKDP di bidang pariwisata dari kabupaten dan kota yang ada di Kalbar, komunitas pariwisata, PHRI dan Asita.

Sejumlah materi dihadirkan dalam sosialisasi tersebut di antaranya soal strategi pariwisata nusantara dan branding pesona Indonesia.

Sosialisasi yang digelar dari 22-23 Maret 2017 juga akan dirangkai dengan kunjungan ke area Tugu Khatulistiwa untuk menyaksikan pesona kulminasi matahari.
(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017