Singkawang (Antara Kalbar) - Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Singkawang, Syech Bandar, Rabu mengunjungi SDN 67, Kelurahan Nyarungkop, Kecamatan Singkawang Timur, yang selama puluhan tahun tidak mendapat fasilitas listrik.

Kunjungan itu bukan tanpa alasan, lantaran sebelumnya dia mendapat kabar bahwa sekolah yang dipimpin Suhairi itu tidak mendapat jaringan listrik dari PLN selama puluhan tahun.

"Kedatangan saya ke sini untuk membereskan masalah ini. Jangan sampai di media kita berbalas pantun. Apa permasalahannya, sehingga ini berlarut-larut," kata Syech Bandar.

Dengan adanya orang yang berkepentingan di sini, diharapkan bisa melihat dan mengukur apa-apa saja yang menjadi kendalanya. "Dari situ, kita bisa menganalisa, apa yang mesti dilakukan untuk selanjutnya," ujarnya.

Jika memang ini menjadi skala prioritas, maka sudah semestinya dilaksanakan. Karena sekolah inikan merupakan pelayanan masyarakat sekaligus merupakan bentuk investasi untuk ke depan.

"Tidak hanya semata-mata di SD ini saja, tapi juga masyarakat yang ada di sekitarnya," tuturnya.

Dari hasil lapangan ini, pihaknya akan mengajak PLN untuk bicara. "Siapa berbuat apa, siapa yang bertanggung jawab apa, dan biayanya dari mana, sehingga ini bisa terselesaikan," katanya.

Menurutnya, salah satu sektor IPM adalah pendidikan. Kalau seandainya sarana dan prasarana sekolah belum memenuhi tentunya akan menjadi kendala. Dan kualitasnya pun sudah tentu beda dengan sekolah-sekolah yang sudah punya jaringan listrik dan lain sebagainya sesuai dengan fasilitas.

"Jangan sampai terjadi ketimpanganlah antara SD yang satu dengan SD yang lainnya," tuturnya.

Di sisi lain, Bandar juga meminta kepada masyarakat yang tinggal di sekitar SDN 67, Kelurahan Nyarungkop, Kecamatan Singkawang Timur, dengan sukarela untuk membebaskan lahannya demi kepentingan bersama.

"Mau tidak mau, suka atau tidak suka, masyarakat harus rela membebaskan lahannya yang terkena dampak dari pembangunan jaringan listrik nanti," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala SDN 67, Kelurahan Nyarungkop, Kecamatan Singkawang Timur, Suhairi mengatakan, untuk merealisasikan jaringan listrik di wilayah itu, ada tiga komponen yang penting, pertama, dukungan dari Pemkot, masyarakat dan PLN.

"Jika tiga komponen ini sudah bergabung dan sepakat, Insya Allah pembangunan listrik di daerah ini akan segera terwujud," kata Suhairi.

Tapi, jika ingin tahu bahwa kendala yang sering pihaknya alami betul-betul sangat berat, lantaran belum adanya jaringan listrik dari PLN.

"Hari ini contohnya, saya disuruh membuat data agama. Dikarenakan tidak ada listrik, terpaksa harus dibuat di rumah dulu, mau tidak mau besok baru ngirimnya," ujarnya.

Belum lagi kendala yang lainnya, lanjut Suhairi, misalnya kalau hujan sekolah yang di pimpinnya menjadi gelap. Atas kondisi gelap gulita itu juga, sekolahnya sering disatroni maling.

"Sudah beberapa kali kecurian di sini, karena gelap. Gitar kena ambil, sound system kena ambil, maka dari itu saya minta segerakan jaringan listrik masuk ke sekolah ini," katanya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017