Singkawang (Antara Kalbar) - Panitia Waisak yang terdiri atas beberapa majelis agama Buddha se-Kota Singkawang, Kalimantan Barat, menggelar perayaan Waisak tahun 2561/2017.

"Beberapa kegiatan perayaan Waisak tahun ini diawali dengan ziarah ke Makam Pahlawan Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Minggu sekitar pukul 08.00 WIB hingga selesai," kata Ketua Panitia Bersama Waisak 2561 BE/tahun 2017, Hartakie Kurniawan, Minggu.

Kemudian pada Minggu (7/5) kegiatan dilanjutkan dengan donor darah di SD Karuna Jl SM Tsafioeddin dari pukul 08.00-12.00 WIB.

"Pada hari dan jam yang sama, kita juga melaksanakan kegiatan lomba mewarnai di halaman TK Metta Singkawang, Jl SM Tsafioeddin, dari pukul 08.00-12.00 WIB," tuturnya.

Lalu pada Senin dan Selasa (8-9/5) akan dilaksanakan penyerahan bantuan sosial pendidikan di lima panti asuhan yang ada di Kota Singkawang.

"Lima panti ini, antara lain, Panti Asuhan Al Ma`arif, Panti Asuhan Gloria, Panti Asuhan Ahmad Yani, Panti Asuhan Yasti dan Panti Asuhan Al Faqir," katanya.

Kemudian pada Minggu (14/5), panitia juga akan menggelar Bazar Buddhis di Gedung Happy Building dari pukul 08.00 WIB.

"Pada sore harinya, kegiatan dilanjutkan dengan Dhammasanti di Gedung Happy Building dari pukul 18.00," ungkapnya.

Hartakie menyebutkan, peringatan Waisak kali ini mengangkat tema "Cinta Kasih Penjaga Kebhinnekaan". "Buddha itu selalu mengajarkan kita untuk mengutamakan cinta kasih," katanya.

"Melalui momen peringatan Waisak inilah, kita selalu mengingatkan umat kita selalu menjaga akhlak mulia untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Di samping itu dia meminta agar semua umat saling menghormati dan saling mencintai. Dengan begitu, persatuan dan kesatuan umat khususnya di Kota Singkawang akan kokoh.

Sementara Koordinator peringatan Waisak, Edhylius Sean mengatakan, pemeluk agama Buddha di Singkawang cukup banyak.

Khusus di Singkawang, katanya, sedikitnya ada delapan majelis, yaitu Tri Dharma, Tao, Maitreya, Buddhayana, Therawada, Kosogaton, Cikung dan Nicheren Shoshu.

"Betapa berwarnanya umat Buddha, apabila 8 majelis ini terjalin kerukunan dengan baik. Karena konsep yang akan kita tampilkan pada perayaan Waisak kali ini, ke semua majelis akan kita tampilkan," katanya.

Apabila delapan majelis umat Buddha ini bisa menyatu, ujarnya, otomotis umat Buddha bisa menjaga kebhinnekaan sesuai dengan harapan bersama.

"Silahkan tampilkan Buddha-nya yang berwarna-warni, tapi kita berada dalam satu kesatuan sehingga gaung untuk membangkitkan semangat Waisak itu lebih terasa, tidak lagi di satu sisi," katanya.

(U.KR-RDO/S023)

Pewarta: Rudi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017