Sukadana (Antara Kalbar) - Mata pelajaran Matematika pada UNBK tingkat SMP di SMPN 1 Seponti tahun 2017 gagal dilaksanakan akibat servel jebol yang diduga disebabkan ketidakstabilan pasokan listrik.
   
Jebolnya server tersebut bukanlah masalah terakhir dalam pelaksanaan UNBK tingkat SMP di SMPN 1 Seponti, karena padamnya listrik ternyata juga berdampak kepada padamnya jaringan internet dari tower provider setempat.
   
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara Romi Wijaya mengungkapkan, kegagalan UNBK di SMPN Seponti bermula dari ketiadaan pasokan listrik yang stabil dari PLN selama pelaksanaan.
   
"Padamnya listrik lebih dari 24 jam mengakibatkan panitia harus menggunakan genset sendiri, namun yang terparah adalah hilangnya sinyal bersamaan hilangnya pasokan listrik ke tower pemancar salah satu provider yang membuat sinyal internet juga hilang," kata Romi Wijaya.
   
Dikatakannya, beberapa langkah langsung dilakukan oleh tim dari pihaknya dengan menerjunkan tim teknis untuk memperbaiki server yang jebol juga menerjunkan panitia pelaksanaan UNBK.
   
"Kita juga terpaksa meminjam server dari SMKN 1 Sukadana untuk mendukung pelaksanaan UNBK di Seponti, setelah dilakukan sinkronisasi maka UNBK pada hari ke tiga dapat berjalan kembali," katanya.
   
Dari 1.912 peserta UNBK tingkat SMP tahun ini, hanya satu sekolah saja yang melaksanakan UNBK di Kayong Utara, SMPN 1 Seponti. Jumlah peserta ujian sebanyak 69 orang terdiri dari 30 laki laki dan 39 perempuan, pelaksanaan ujian dilakukan dalam tiga sesi ujian, karena jumlah perangkat komputer hanya berjumlah 23 unit computer.
   
Dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer yang dilaksanakan di tengah keterbatasan baik jumlah komputer dan kendala server yang dalam kondisi tidak stabil tersebut, pada hari ketiga dilaksanakan UNBK hingga pukul 16.30 sore hari.
   
Sementara itu, padamnya jaringan listrik untuk wilayah Seponti, dikatakan Supervisor Teknik PLN Rayon Sukadana, Alex Helmar disebabkan adanya jaringan yang bocor di jembatan Melano yang sampai saat ini belum diketahui penyebabnya.
   
Dijelaskan Alex, kebocoran jaringan JTM tersebut mirip seperti sayatan yang membuat jaringan terbuka sehingga membuat adanya gangguan suplai daya dari pembangkit ke pelanggan.
   
"Kita sudah antisipasi selama UNBK tidak ada perawatan jaringan atau pemadaman yang direncanakan, namun hal non teknis yang membuat adanya padam, dan kami dibantu PLN Area Ketapang terjun mencari sumber masalah hingga 36 jam," kata Alex di Sukadana.


Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017