Jakarta (Antara Kalbar) - Badan Restorasi Gambut (BRG) bersama pemangku kepentingan lain menargetkan pembangunan 5.600 sekat kanal di lahan gambut selama tahun 2017.
"Total sekat kanal yang harus dibangun bersama-sama baik oleh BRG, KLHK, Kementerian PUPR dan pemangku kepentingan lain termasuk TNI/Polri pada 2017 itu ada 5.600 unit. Kalau untuk sumur bor yang harus dibuat sekitar 11.000 unit," kata Kepala BRG Nazir Foead di Jakarta, Sabtu.
Angka tersebut, menurut Nazir, di luar dari jumlah sekat kanal yang harus dibangun oleh pihak perusahaan.
"Kita wajibkan perusahaan melakukan restorasi, kita akan fasilitasi, kita bantu dan kita pantau. Kalau ada koreksi yang dibutuhkan maka kita akan koreksi," ujar dia.
Sehingga diharapkan target restorasi gambut seluas 400.000 hektare (ha) pada 2017 bisa tercapai, dengan pembagian perusahaan melakukan lebih dari 200.000 ha dan BRG bersama-sama dengan pemangku kepentingan lainnya juga mampu menyelesaikan restorasi 200.000 ha.
Restorasi gambut bekas terbakar pada 2015, menurut dia, masih dilakukan di titik prioritas di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Sedangkan khusus di Papua baru akan dikerjakan pada 2018, dan perencanaan restorasinya digarap sejak 2017.
Sebelumnya ia mengatakan BRG akan mulai membuat sekat kanal swakelola bersama masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mengejar target pembasahan 400.000 hektare (ha) lahan gambut pada 2017.
"Bulan Mei ini kita memang baru bisa benar-benar bekerja, dan yang pertama dikerjakan adalah yang swakelola bersama masyarakat dan LSM," katanya.
Nazir mengatakan sekat kanal swakelola berukuran kecil dengan ukuran lebar di bawah 10 meter yang akan lebih dulu digarap. Sedangkan sekat kanal berukuran besar akan dikerjakan bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Sekat kanal yang besar kami ajak Kementerian PUPR membangunnya karena butuh teknik khusus dan lebih ruwet. Dan kawan-kawan dari PUPR secara 'knowledge' lebih punya pengalaman dan lebih maju," ujar dia.
Menurut Nazir, akan ada "biding" terlebih dulu untuk pengerjaan sekat kanal besar berukuran 10 meter ke atas. Tim pelelangan akan melibatkan BRG, Kementerian PUPR dan KLHK.
"Lelang dijalankan butuh waktu 45 hari, ini sesuai syarat pelelangan dari pemerintah. Jadi baru bisa dibangun ya sekitar dua bulan dari sekarang," katanya.
Meski demikian, menurut dia, jika kanal-kanal berukuran kecil sudah bisa disekat terlebih dulu maka arus pengeringan lahan gambut bisa tertahan karena kanal yang kecil sudah terkelola.
"Jadi sekat untuk kanal yang besar belakangan dibuat juga tidak apa-apa," lanjutnya.
(V002/A. Salim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017