Ketapang (Antara Kalbar) - PT Pertamina mengajak jajaran pemerintah kabupaten di Ketapang untuk menggunakan elpiji non subsidi agar subsidi energi sesuai target.
   
Terkait hal itu, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI mengajak Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk menjadi agen perubahan (change agent) dalam mensosialisasikan penggunaan elpiji non subsisi melalui sebuah deklarasi yang digelar pada Jumat.
   
Bupati Ketapang Martin Rantan pada kesempatan itu mengajak dan mengimbau agar PNS yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk mulai menggunakan elpiji non subsidi, dalam hal ini Bright Gas 5,5 Kg. Tujuannya mengoptimalkan alokasi elpiji 3 kilogram sebagai bahan bakar bersubsidi.
   
Melalui gerakan ini, diharapkan PNS Pemkab Ketapang dan para pelaku usaha dapat menjadi panutan dan inspirasi bagi masyarakat agar bijak menggunakan energi.
    
Area Manager Communication & Relations Pertamina Kalimantan, Alicia Irzanova menyampaikan sejak program konversi nasional digelar pada 2007, dan untuk Provinsi Kalimantan Barat sejak 2010, pemerintah dan Pertamina telah berupaya sebaik mungkin dalam mendistribusikan elpiji 3 kilogram termasuk dalam memastikan bahwa varian elpiji ini dapat tersalurkan kepada khalayak yang tepat.
   
Bersama-sama dengan Kementerian ESDM, Pertamina telah melakukan serangkaian program dalam mengatur distribusi elpiji 3 Kg diantaranya melalui sistem monitoring elpiji 3 kg (SIMOL3K), rayonisasi pendistribusian elpiji dan peningkatan pengawasan pendistribusian elpiji 3 kg melalui penyaluran di pangkalan resmi.
    
Selain itu, Pertamina juga secara aktif melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah guna memastikan distribusi elpiji 3 Kg yang tepat sasaran.
    
"Kami berterima kasih kepada Bupati Ketapang atas kesediannya dalam mendukung program optimasi distribusi elpiji 3 Kg ini. Semoga niat baik ini dapat disambut baik oleh masyarakat dan menjadi inspirasi pula bagi pemerintah kota/kabupaten lainnya sehingga elpiji 3 Kg dapat dinikmati oleh khalayak yang benar-benar membutuhkan”, tambah Alicia.
   
Bright gas 5,5 kilogram diluncurkan pada November 2016 lalu di Kalimatan Barat. Bright gas merupakan varian baru yang akan melengkapi kemasan yang telah ada di pasar yaitu ukuran 12 kg. Tiga keunggulan utamanya yakni : lebih aman, lebih nyaman dan lebih terjangkau.
    
Bright Gas 5,5 kg Lebih Aman karena dilengkapi dengan fitur teknologi katup ganda atau Double Spindle Valve System (DSVS) yang 2 kali lebih aman dalam mencegah kebocoran pada kepala tabung. Lebih terjamin isinya, karena tabung Bright gas 5,5 kg dilengkapi dengan segel resmi Pertamina yang dilengkapi dengan hologram fitur OCS (Optical Color Switch) yang telah memperoleh paten dan tidak dapat dipalsukan.
   
Fitur ini hampir sama dengan teknologi yang digunakan dalam benang pengaman uang kertas dan dokumen-dokumen berharga lainnya. Lebih Nyaman karena produk ini sangat praktis digunakan dimana berat kosong tabung hanya 7,1 kg dan total berat termasuk isi hanya sekitar 12,6 kg, produk ini lebih ringan dari segalon air mineral. Bright Gas 5,5 kg dijual dengan harga yang lebih terjangkau di masyarakat.
   
Dalam rangka memfasilitasi pelanggan yang hendak beralih menggunakan Bright Gas 5,5 Kg, Pertamina menyiapkan beberapa paket penukaran, diantaranya 2 tabung elpiji 3 Kg dapat ditukarkan dengan 1 Tabung Bright Gas 5.5 Kg dengan menambahkan biaya konversi sebesar Rp 107.000. Bright Gas 5,5 Kg tersedia di 67 Oulet/Toko yang berada di tersebar di Kabupaten Ketapang  yang disuplai 10 Agen elpiji Non Subsidi. Tersedia pula layanan pesan antar dengan menghubungi contact center (kode wilayah) 1 500 000.
   
Sebelum pelaksanaan konversi minyak tanah ke elpiji secara besar-besaran,setiap tahunnya pemerintah menganggarkan dana lebih dari Rp50 triliun untuk mensubsidi BBM dengan alokasi terbesar yakni minyak tanah.
   
Program konversi minyak tanah ke elpiji sendiri mulai dilaksanakan tahun 2007 hingga menjelang akhir 2010 dengan jumlah paket perdana (tabung gas dan isi, kompor, regulator, selang) yang telah dibagikan sebanyak 44.675.000 ke seluruh wilayah Indonesia atau lebih dari 100 persen dari target.
   
Penghematan yang berhasil dilakukan mencapai Rp19,34 triliun. Meski awalnya banyak yang menyangsikan akan berhasil, konversi Minyak Tanah ke elpiji menjadi fenomena penting program konversi energi di Indonesia.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017