Putussibau (Antara Kalbar) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kapuas Hulu turun ke pasar melakukan pengawasan terhadap harga sembilan bahan kebutuhan pokok dan ketersediaan bahan pokok masyarakat setempat.

"Memang ada beberapa harga sembako yang mengalami kenaikan bahkan langkah seperti bawang putih," kata Ketua DPRD Kapuas Hulu, Rajuliansyah saat berada di Pasar Pagi Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Rabu.

Ia menjelaskan untuk bawang putih sangat susah ditemui di pasar, jikapun ada harganya Rp100 ribu/kg.

"Kami rasa wajar harga bawang putih mahal, karena juga susah didapatkan apalagi ini terjadi secara nasional," kata Rajuliansyah.

Dikatakan Rajuliansyah bahwa hasil pengawasan sembako di pasar itu nantinya akan dibahas bersama Pemerintah Daerah khususnya instansi terkait.

Menurut Rajuliansyah pengawasan juga akan dilakukan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Kami juga minta Pemerintah Daerah melalui instansi terkait lebih proaktif melakukan pengawasan dan kontrol harga sembako dan ketersediaan kebutuhan masyarakat," tegas Rajuliansyah.

Sementara itu salah satu pemilik toko sembako di Pasar Pagi Putussibau, Susi mengatakan untuk harga sembako belum mengalami kenaikan signifikan hanya saja bawang putih memang harganya cukup tinggi.

"Bawang putih itu memang mahal juga kami beli terpaksa kami jual seharga Rp100 ribu/kg," kata Susi.

Berbeda dengan Ida yang juga pemilik toko sembako di Pasar Putussibau mengatakan selain harga bawang puting yang naik, kol juga mengalami kenaikan mulai dari harga Rp12 ribu/kg hingga Rp18 ribu/kg.

"Yang harganya naik saat ini bawang putih dan kol, sedangkan cabai merah masih standar yaitu Rp38 ribu/kg," jelas Ida.
(T.KR-TFT/N005)

Pewarta: Timotius

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017