Pontianak (Antara Kalbar) - Kantor SAR Pontianak, masih terus melakukan pencarian terhadap seorang pemancing Ralib (54) yang diduga hilang saat memancing di kawasan Sungai Nipah, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, sejak Kamis (1/6).

"Hari ini, pencarian kami yang keenam hari, terkait pencarian Ralib yang hilang saat memancing di kawasan Sungai Nipah," kata Humas Kantor SAR Pontianak, Untung Supriadi di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, tim gabungan pencarian mengalami kesulitan dalam mencari korban yang hilang saat memancing tersebut, karena tidak jelasnya lokasi korban hilang dan ditambah cuaca yang buruk.

"Upaya pencarian secara maksimal terus kami lakukan kerja sama semua pihak, dan juga dibantu oleh masyarakat dan nelayan," ungkapnya.

Untung menambahkan, sebelumnya, Kamis (2/6) sekitar pukul 18.30 WIB, pihaknya menerima laporan yang menyatakan Ralib diduga hilang saat memancing menggunakan sampan di sekitar Sungai Nipah, Kabupaten Mempawah, dan sampan korban ditemukan dalam keadaan kosong.

Menurut dia, pihaknya sudah memberangkatkan satu tim rescue dengan membawa satu unit perahu karet dan peralatan evakuasi. Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas Pontianak, BMKG Mempawah, Polsek Jungkat, Yonkav 12/BC, dan masyarakat memulai pencarian di lokasi sampan korban di temukan. Namun sampai saat ini pencarian belum menemukan korban.

Sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatoligi BMKG Siantan, Mempawah Wandayantolis membenarkan, informasi ada salah seorang staf tata usahanya yang diduga hilang saat memancing di sungai atau di laut, atas nama Ralib.

"Kabar tersebut kami ketahui dari pihak keluarga. Infonya pak Ralib turun melaut pada Kamis (1/6) sekitar pukul 05.00 WIB menggunakan sampan sendirian, dan atas informasi itu sudah kami informasikan ke BPBD Kabupaten Mempawah," katanya.

Menurut dia, sebelumnya dua nelayan di perahu lain yang masih tetangga Ralib, sempat melihat korban dan berbincang-bincang. Kemudian pada pukul 12.00 WIB, saat cuaca di darat mulai gelap dan angin bertiup kencang, salah seorang anak Ralib mencoba menelpon orang tuanya tetapi ponsel beliau sudah tidak aktif.

"Dua jam kemudian, nelayan yang sebelumnya sempat bertemu Ralib, menghampiri lagi sampan itu, namun korban sudah tidak ada di sampan tersebut, dan kondisi ombak sudah sangat tinggi," ujarnya.

Atas temuan itu, kedua nelayan tersebut melaporkan ke anak korban, terkait apa yang dialami oleh orangtuanya. "Pencarian mengalami kendala karena cuaca yang buruk disertai gelombang tinggi," katanya.


Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017