Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Irjen (Pol) Erwin Triwanto mengatakan, pihaknya melakukan "penebalan" atau penguatan keamanan di pintu-pintu masuk, baik melalui jalur laut dan darat ke provinsi itu.

"Untuk mengantisipasi masuknya teror dari luar ke Kalbar, kami telah melakukan `penebalan` keamanan, baik dari segi peralatan, personel termasuk menempatkan anjing pelacak di setiap pintu masuk dan keluar wilayah ini," kata Erwin Triwanto seusai memimpin lansung Rakor Operasi Ramadniya Kapuas 2017 di Pontianak, Senin.

Hal tersebut dilakukan, ujarnya, sebagai antisipasi masuknya barang-barang berbahaya seperti bahan bom dan barang ilegal lainnya, termasuk narkotika.

Menyinggung adanya penggagalan pengiriman 500 detonator peledak yang terdeteksi sinar X oleh petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Kapolda Kalbar menyatakan hingga saat ini pihaknya belum menemukan indikasi yang mengarah ke hal itu.

Diduga paket yang dikirim melalui jasa pengiriman ekspres Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) atas nama H Jamaluddin Daeng Karaman, warga Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dengan penerima Haji Raji, warga Jalan MT Haryono Gang Cenderawasi Nomor 24, Katapang, Kalbar.

"Mudah-mudahan dengan ditangkapnya para pelaku di Bandara Sultan Hasanuddin itu, dapat memberikan efek jera kepada yang lain. Intinya, kami bersama TNI dan instansi terkait siap melakukan pengamanan selama bulan Ramadhan, mudik dan balik, serta Lebaran," ujarnya.

Ia menambahkan, diperkuatnya pengamanan pelabuhan dan bandara sepanjang mudik dan balik Lebaran, perlu dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemudik Lebaran.

"Pengamanan itu, juga mengantisipasi terjadinya kemungkinan pengaruh buruk dari luar Kalbar bahkan dari negara-negara tetangga," ujarnya menegaskan.
(U.A057/T007)

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017