Sambas (Antara Kalbar) - Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili mengatakan dirinya telah memantau langsung kondisi harga sembako yang dijual di pasar yang ada di Sambas dan hasil pantauan tersebut harga sembako masih normal.
"Pantauan kami, harga barang tidak mengalami kenaikan. Namun diprediksi untuk harga daging ayam saja akan mengalami kenaikan lantaran ayam terserang penyakit," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Atbah menjelaskan selain harga sembako di pasar masih terkendali, stok kebutuhan pokok yang tersedia juga masih aman. Dengan demikian masyarakat tidak perlu panik akan kenaikan barang - barang di pasar.
"Stoknya kita aman dan bahkan setelah lebaran. Kita minta masyarakat jangan panik dan berbelanja lah dengan bijak dan sesuai kebutuhan," kata dia.
Ia menyebutkan pada tahun ini berdasarkan informasi dari pedagang terdapat penurunan daya beli masyarakat jika dibandingkan dengan tahun lalu.
"Gairah masyarakat untuk membeli mengalami penurunan jika dibanggakan tahun lalu. Hal itu karena dipengaruhi oleh harga komoditas petani seperti karet, padi dan jeruk yang saat ini mengalami penurunan," kata dia.
Sementara itu Kabid Perdagangan, Diskumindag Kabupaten Sambas, Nisa Azwarita mengatakan untuk harga sembako masih sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah.
"Contoh untuk harga telur di jual di pasar masih sesuai dengan HET yang kita tetapkan bersama provinsi yakni Rp25 ribu. Untuk bawang putih Rp35 ribu per kilogram dan harga gula sesuai dengan HET," paparnya.
Lanjutnya, untuk harga sapi masih tetap di kisaran Rp135 ribu per kilogram. Hanya saja yang mengalami kenaikan adalah daging ayam dari Rp35 ribu menjadi Rp38 ribu per kilogram.
"Sebenarnya untuk penyebaran bibit ayam dulu untuk Sambas mencukupi sampai lebaran. Namun menurut penjual sekaligus peternak menyampaikan ke saya ayam terserang penyakit, hasil pantauan ini kita akan menindaklanjuti mengenai harga ayam," kata dia.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Pantauan kami, harga barang tidak mengalami kenaikan. Namun diprediksi untuk harga daging ayam saja akan mengalami kenaikan lantaran ayam terserang penyakit," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Atbah menjelaskan selain harga sembako di pasar masih terkendali, stok kebutuhan pokok yang tersedia juga masih aman. Dengan demikian masyarakat tidak perlu panik akan kenaikan barang - barang di pasar.
"Stoknya kita aman dan bahkan setelah lebaran. Kita minta masyarakat jangan panik dan berbelanja lah dengan bijak dan sesuai kebutuhan," kata dia.
Ia menyebutkan pada tahun ini berdasarkan informasi dari pedagang terdapat penurunan daya beli masyarakat jika dibandingkan dengan tahun lalu.
"Gairah masyarakat untuk membeli mengalami penurunan jika dibanggakan tahun lalu. Hal itu karena dipengaruhi oleh harga komoditas petani seperti karet, padi dan jeruk yang saat ini mengalami penurunan," kata dia.
Sementara itu Kabid Perdagangan, Diskumindag Kabupaten Sambas, Nisa Azwarita mengatakan untuk harga sembako masih sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah.
"Contoh untuk harga telur di jual di pasar masih sesuai dengan HET yang kita tetapkan bersama provinsi yakni Rp25 ribu. Untuk bawang putih Rp35 ribu per kilogram dan harga gula sesuai dengan HET," paparnya.
Lanjutnya, untuk harga sapi masih tetap di kisaran Rp135 ribu per kilogram. Hanya saja yang mengalami kenaikan adalah daging ayam dari Rp35 ribu menjadi Rp38 ribu per kilogram.
"Sebenarnya untuk penyebaran bibit ayam dulu untuk Sambas mencukupi sampai lebaran. Namun menurut penjual sekaligus peternak menyampaikan ke saya ayam terserang penyakit, hasil pantauan ini kita akan menindaklanjuti mengenai harga ayam," kata dia.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017